Butuh 376 Orang Untuk Biayai Cuci Darah 1 Pasien JKN-KIS Sebulan
Tarakan, “Gotong Royong Untuk Indonesia” merupakan tema dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Kesehatan yang ke-50 di tahun 2018 ini. Dengan gotong royong dari seluruh masyarakat Indonesia, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat berlangsung hingga sampai saat ini.
Dalam rangka memeriahkan HUT BPJS Kesehatan yang ke 50, BPJS Kesehatan Cabang Tarakan menyelenggarakan berbagai kegiatan salah satunya dengan kegiatan customer visit kepada pasien peserta JKN-KIS di rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk mendengar harapan-harapan dari peserta JKN-KIS secara langsung.
""Prinsip gotong royong yang diemban BPJS Kesehatan adalah dimana iuran peserta yang sehat membantu peserta yang sakit dan peserta yang mampu menolong peserta yang tidak mampu. Melalui tema HUT BPJS Kesehatan Ke-50, pesan tersebut ingin disampaikan oleh BPJS Kesehatan kepada masyarakat Indonesia karena dengan menjadi peserta JKN-KIS kita telah menjadi pahlawan bagi sesama," terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tarakan Wahyudi Putra Pujianto saat datang langsung mengunjungi pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan (RSUD Tarakan), Jumat (06/07).
Kala itu, ada beberapa pasien yang sedang menjalani cuci darah saat itu, salah satunya Iwan yang saat itu didampingi oleh ayahnya, Suprapto. Suprapto mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan karena dengan menjadi peserta JKN-KIS beliau tidak perlu lagi khawatir akan biaya pengobatan anaknya. Ia menambahkan, jika tidak dengan kartu KIS, pasti akan sangat banyak biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan anaknya, apalagi saat ini anaknya rutin menjalani cuci darah di rumah sakit.
“Saya bersyukur sekali karena ada kartu ini (KIS-red), kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana cara untuk membiayai pengobatan anak saya. Saya tertolong sekali dengan adanya program JKN-KIS, dimana kami yang kurang mampu sangat merasakan manfaatnya,” ucap Suprapto.
Untuk sekali cuci darah membutuhkan biaya sekitar 1,6 juta rupiah dengan rata-rata pasien gagal ginjal dalam seminggu membutuhkan 2 kali cuci darah atau 6 kali cuci darah dalam sebulan, yang berarti dalam sebulan membutuhkan biaya sekitar 9,6 juta rupiah. Jika peserta kelas 3 yang iuran per bulannya hanya 25.500 rupiah per bulan, berati butuh sekitar 376 peserta kelas 3 untuk mampu membiayai satu pasien cuci darah dalam sebulan.
Dengan terdaftar menjadi peserta JKN-KIS dan sehat, iuran yang kita bayarkan dapat digunakan untuk mereka yang membutuhkan. Dengan semangat gotong royong untuk Indonesia, bersama-sama kita wujudkan Program JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan," terang Wahyudi. (KA/om)