Hari 1
Hari 1: Introduction
Pada tahap ini, Anda bisa pelajari materi dari IDRC berikut :
- How to Write Policy Brief
- Policy Brief Template
- ODI - How to write a policy brief
- Policy Briefs as communication tool for development research
- Policy Brief - described
- Writing a Health Policy Brief with outline
Perlu menegaskan apakah penelitian ini berada dalam tahapan:
- Sebelum ada kebijakan. Penelitian ini diharapkan memberi ide untuk penyusunan kebijakan yang relevan.
- Saat kebijakan berada dalam proses legislasi untuk menjadi sebuah kebijakan public.
- Saat kebijakan dilaksanakan yang mengarah ke riset untuk memahami bagaimana pelaksanaan kebijakan (Implementation Research).
- Saat berada dalam fase Evaluasi Kebijakan untuk mengetahui apakah sebuah kebijakan mencapai hasil yang telah ditetapkan.
Sementara itu berdasarkan siapa yang membuat kebijakan, sebaiknya pernyataan tegas mengenai:
- Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, atau
- Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah propinsi, atau
- Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
Contoh Pengantar salahsatu peserta:
Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring pelaksanaan kebijakan Bupati Jember dalam SK Bupati Jember Nomor : 188.45/131.1/012/2014 tentang tim penanggulangan HIV dan AIDS tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, dalam membangun critical conciousness masyarakat terhadap program HIV dan AIDS.
Penelitian ini mempunyai fokus pada monitoring kebijakan yang ditetapkan oleh penentu kebijakan di level kabupaten.
Sementara itu, ada satu peserta yang meneliti mengenai kebijakan manajemen di lembaga pelayanan kesehatan. Dalam konteks penelitian, apa yang diteliti merupakan penelitian manajemen. Saya kutipkan:
Tujuan dari Policy Brief (Ringkasan Kebijakan) ini untuk memberi masukan bagi para pengambil kebijakan mengenai Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di klinik. Selama ini kebijakan yang ada hanya Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009. Masukan ini berasal dari penelitian Lubis, dkk. (2013) mengenai penilaian kinerja tenaga kesehatan bagian medis di sebuah klinik di Medan. Penilaian yang ada di klinik tersebut hanya dari atasan yang membuat kekhawatiran subjektifitas penilaian.
Dalam penelitian tersebut, terlihat bahwa keputusan yag diambil berada di level kelembagaan. Dengan demikian pengambil kebijakan di lembaga adalah pimpinan lembaga.
Sebagai catatan dalam Pengantar:
Dengan memperhatikan konteks tingkat pengambil kebijakan maka kita sebagai penulis Policy Brief dapat membayangkan siapa yang akan dituju. Hal ini sangat penting untuk pemberian rekomendasi.
Hari 2
Hari 2: Approaches and Results
Bagian ini membahas ringkasan fakta-fakta yang ditemukan.Apa isu dan konteks fakta perlu digambarkan dan dianalisis. Kalimat yang dipergunakan diharapkan tidak terlalu teknis. Bagian ini terdiri dari 2 hal:
Metode:
- Uraikan bagaimana metode penelitian dilakukan;
- Siapa yang melakukan penelitian;
- Bagaimana cara data dikumpulkan dan teknik analisisnya;
- Harap dilihat bahwa jangan terlalu banyak istilah teknis yang sulit dipahami oleh pengambil kebijakan.
Hasil: Apa yang kita pelajari.
- Hasil yang didapat perlu ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami;
- Hasil disajikan mulai dari yang umum ke hal spesifik;
- Hasil ini akan menjadi dasar untuk kesimpulan (Bagian berikutnya).
Hari 3
Hari 3: Conclusions
Kesimpulan merupakan hal penting. IDRC menyatakan bahwa: Peneliti yang hanya menyajikan data akan membuang kesempatan lebih besar untuk mengembangkan penelitiannya:
Kutipan dari WHO: "one of the main barriers between research and action is the inability to condense research results into conclusions which could facilitate policy formulation".
Nilai tambah Policy Brief adalah kemampuan untuk memaknai data dibanding datanya saja.Merupakan tugas peneliti untuk memaknai data dalam kerangka menjawab "apa artinya".
Cara menulisnya:
- Kelompokkan hal-hal penting, kesimpulan dan nasehat ke bagian yang jelas dan mudah dibaca oleh pengambil keputusan yang sibuk. Dengan demikia seluruh isi kesimpulan dapat dibaca dengan mudah.
- Kesimpulan-kesimpulan harus merupakan pemikiran terbaik penulis yang dapat diajukan, dan disajikan secara meyakinkan dan sulit dibantah. Semakin nyata sebuah kesimpulan, dan semakin kuat pernyataan tegas yang ditulis, akan menjadi lebih baik. Namun harus diperhatikan bahwa kesimpulan harus seimbang dan tertata ilmiah.
Catatan:
Terkadang penelitian hipotesis ditolak yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan demikian peneliti harus mencari hipotesis baru atau penelitian lanjutan.Walaupun tidak menarik untuk pengambil keputusan, namun hal ini harus dilaporkan.
Secara singkat dapat disebutkan beberapa hal penting tentang Kesimpulan, yaitu:
- Memaknai data yang ada pada Hasil
- Bertujuan untuk menuliskan kesimpulan nyata
- Mengekspresikan ide dengan pernyataan-pernyataan tegas yang jelas
- Meyakini bahwa ide tetap seimbang dan dapat dipertahankan
- Jika hipotesis ditinggalkan, harus ada alasannya
Hari 4
Hari 4: Implications and Recommendation
Bagian ini merupakan akhir dari Policy Brief dan merupakan area untuk dibahas di masa mendatang. Anda sebagai penulis harus menyatakan:
- Implikasi: apa yang penulis yakini akan terjadi, atau mungkin terjadi;
- Rekomendasi: apa yang penulis harapkan akan terjadi.
Di kedua hal tersebut, materi harus mengalir dari kesimpulan-kesimpulan. Materi harus didukung oleh data.Implikasi dan rekomendasi harus berbasis pada bukti yang mantap.
Implikasi:
Implikasi merupakan pernyataan mengenai konsekuensi alamiah dari sebuah hal. Pernyataan implikasi sering disajikan dengan kalimat:.....Jika (If).......maka (then)...
Misal:
Jika kebijakan penambahan fasilitas kesehatan di Indonesia bagian timur gagal dilakukan, maka manfaat Jaminan Kesehatan Nasioal cenderung akan dimanfaatkan oleh warganegara Indonesia di daerah barat, khususnya Jawa.
Pertanyaan yang tetap tidak terjawab merupakan sesuatu yang mungkin terjadi.
Sebagai catatan terkait dengan kondisi setempat dan mungkin terjadi di Indonesia. Secara situasional atau politis tidak tepat untuk menyusun rekomendasi. Dengan demikian penulis akan menyusun pernyataan yang persuasive untuk bertindak dan tidak terlalu agresif nadanya.
Rekomendasi: Call for Action
Rekomendasi merupakan sebuah sugesti bagi pengambil kebijakan mengenai apa yang diharapkan atau yang seharusnya akan terjadi. Rekomendasi yang terbaik pernyataannya adalah yang dapat menggambarkan secara spesifik aksi yang sebaiknya dilakukan. Dalam konteks riset kebijakan, mohon dilihat kembali pada Pengantar: kebijakan apa yang anda teliti, atau kebijakan baru apa yang ingin anda usulkan.
Contoh:
- Untuk Monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan ........... (Dapat berupa UU, Peraturan Pemerintah, Perpres, Permenkes, Perda, Pergub, Perbup dan lain-lain). Rekomendasi dapat berupa:
- Perbaikan pelaksanaan kebijakan di aspek tertentu secara tepat.....
- Scaling-up (memperluas) kebijakan......, atau
- Melakukan evaluasi menyeluruh karena pelaksanaan kebijakan meragukan.
- Penelitian yang merupakan penelitian awal/pilot untuk menyusun kebijakan baru tentang sesuatu. Rekomendasinya tentu terkait dengan bagaimana proses menyusun kebijakan baru dilakukan. Apakah di level pusat, propinsi atau kabupaten. Bagaimana proses penyusunan akan dimulai.
Jika sebagai penulis menggunakan perspektif pengambil kebijakan, akan terasa bahwa rekomendasi yang ditulis dengan langkah-langkah yang tepat akan lebih memberi arti dibanding dengan pernyataan anjuran yang umum.
Hari ini merupakan hari terakhir untuk penyampaian petunjuk penulisan Policy Brief.Ada beberapa catatan untuk Kesimpulan dan Rekomendasi yaitu untuk Rekomendasi, mohon dilihat untuk siapa rekomendasi diberikan.Apakah rekomendasi kebijakan disampaikan untuk pengambil kebijakan di Level nasional, propinsi, kabupaten atau seluruhnya. Memang ada yang berpendapat: rekomendasi dapat ditulis secara eksplisit untuk siapa.
Misal:
- Rekomendasi untuk Kemenkes
- Rekomendasi untuk Bupati
- Rekomendasi untuk DJSN
- Rekomendasi untuk BPJS
- Rekomendasi untuk Bappenas
- dan sebagainya.
Setiap rekomendasi berbeda isinya sesuai dengan tugas pokok pengambil keputusan.
Hari 5
Hari 5: Executive Summary
Bagian ini merupakan yang paling akhir ditulis, akan tetapi penempatannya di paling depan. Ringkasan eksekutif merupakan bagian yang meringkas seluruh Policy Brief yang juga sudah pendek. Oleh karena itu ringkasan eksekutifnya tidak lebih dari 2 sampai 5 kalimat.
Ringkasan ini disajikan untuk menarik pembaca untuk memperhatikan seluruh isi dokumen secara lebih rinci. Fungsi ringkasan eksekutif seperti pengantar masuk sebuah novel, meletakkan posisi isi dan merangsang minat pembaca untuk mendapatkan informasi lebih banyak. Pendek cerita, ringkasan eksekutif merupakan intisari yang paling esensial dari kesimpulan.Untuk menarik pembaca, ringkasan eksekutif dapat dicetak di kover Policy Brief atau di bagian paling atas.
Silahkan berlatih, dan jangan lupa total jumlah huruf antara 1000 sampai dengan 1500. Kalau dicetak dengan layout yang menarik, antara 2 sampai 4 halaman.
Untuk latihan grafis agar menarik, akan dilakukan pada bulan Agustus selama 1 minggu. Ukuran adalah A4 dengan jumlah halaman antara 2 sampai dengan 4. Jadi sekarang kita akan konsentrasi pada isi. Dalam isi, adanya Tabel dan Grafis, atau Diagram sangat dibutuhkan. Secara visual, akan lebih menarik dan mudah dikomunikasikan.
Selanjutnya, Anda bisa mempelajari detail penulisan dalam kolom diskusi di bawah ini.