Strategi Mengkomunikasikan Kebijakan
Hasil penelitian mengenai kebijakan kesehatan seringkali mengandung istilah atau jargon yang sulit dimengerti oleh para politisi atau pengambil kebijakan kesehatan sendiri. Laporan penelitian juga seringkali terlalu panjang dan “untuk menyampaikan satu ide membutuhkan 10 halaman” demikian kata Pauline Dole, dari Internasional Development Research Centre (IDRC), Kanada. Hal ini membuat pengambil kebijakan dan politisi, yang memiliki jadwal padat, tidak sempat mencerna dengan baik laporan tersebut dan akhirnya hasil penelitian kebijakan tersebut terabaikan. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus untuk menyampaikan hasil penelitian tentang kebijakan kesehatan.
IDRC, sebuah lembaga non pemerintah di Kanada, di sela-sela Kongres International Health Economic Association, menyelenggarakan pelatihan mengenai Strategic Communication di Sheraton Center, Toronto. Dalam pelatihan tersebut nara sumber Pauline Dole, Senior Public Outreach Officer and Public Affairs, menyampaikan berbagai kritik terhadap akademisi dan peneliti yang seringkali terasing dari dunia nyata. Pauline menyatakan bahwa dalam mengkomunikasikan kebijakan kesehatan banyak media yang dapat dimanfaatkan misalnya policy brief, press release, kartun atau bahkan petisi.
Kelemahan utama para peneliti adalah bagaimana menyimpulkan hasil penelitian dalam bahasa yang dipahami oleh orang yang bukan ahli. Selain itu cara penyampaian juga harus hati-hati. Salah seorang peserta dari Malaysia mengakui hal tersebut. “Saya merasa frustasi ketika harus berhadapan dengan pengambil kebijakan karena hasil penelitian saya tidak dipakai”, demikian katanya. “Saya memang kritis terhadap kebijakan pemerintah jadi mungkin hasil penelitian saya tidak disukai” tambahnya.
Tips dari Pauline dalam mengkomunikasikan hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan adalah sebagai berikut:
- Perhatikan betul “pesan” atau “message” dari hasil penelitian anda. Pesan yang disampaikan harus jelas dan ringkas. Oleh karena kalau ruang lingkup penelitian anda komprehensif dan luas maka harus dipisahkan dalam beberapa pesan.
- Kalau perlu ulangi pesan tersebut dalam berbagai kesempatan pertemuan, baik informal maupun formal. Pauline mengilustrasikan bahwa seorang strategic communicator yang baik adalah yang dapat menyampaikan pesannya kepada 3 orang yang berbeda, dan ketika 3 orang tersebut bertemu mereka dapat mengulangi pesan itu kembali “hampir kata demi kata”.
- Jangan sampai pengambil kebijakan menerima pesan justru dari orang lain padahal sebenarnya anda sudah pernah menyampaikan pesan yang sama yang berasal dari penelitian anda. Untuk itu “present yourself well” kata Pauline.
- Pengambil kebijakan biasanya mempunyai beberapa staf yang mengerti hal-hal teknis. Anda harus menjalin hubungan baik dengan mereka karena mereka adalah orang-orang yang mempunyai kontak intensif dengan pengambil kebijakan atau politisi tersebut.