Indonesia Perlu Perbaiki Sistem Penurunan AKI
Jakarta, PKMK. Terkait upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan Millenium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia perlu melakukan sejumlah pengubahan sistem. Kemudian, efek dari sistem yang telah diperbaiki itu baru akan terlihat dalam jangka panjang. "Tahun 2015 kan sebentar lagi, sulit bagi kita untuk mengharapkan target AKI di MDGs 2015 tercapai," ungkap Prof. Ascobat Gani, guru besar Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (8/5/2013). Ia menambahkan, jika dalam waktu dekat ini kita mengharapkan adanya penurunan signifikan dari AKI, ya sulit. Kita tidak mungkin menyulap hal tersebut dengan cepat, bukan? Dulu pun, sistem pelayanan kesehatan yang dijalankan Pemerintah Orde Baru seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) perlu jangka waktu panjang untuk memerlihatkan hasil.
Saat ini, sejumlah hal perlu diperhatikan terkait upaya menurunkan AKI antara lain soal kompetensi dan distribusi tenaga bidan. Bila ada bidan yang lulus dari lembaga pendidikan yang belum terakreditasi, sudah tentu kompetensinya masih sulit diharapkan. Maka, kompetensi tersebut perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, untuk menurunkan AKI di daerah terpencil, perlu perbaikan dalam penanganan ibu yang akan melahirkan. Perlu ada alur yang memungkinkan ibu tersebut bisa dibawa cepat dengan speed boat ke tempat persalinan yang memadai.
Puskesmas Keliling juga perlu direvitalisasi, selama ini sering tidak beroperasi karena kendala teknis. Biaya operasional Puskesmas Keliling juga sering tidak memadai. Kemudian sejumlah faktor yang terbanyak menyebabkan AKI perlu dikurangi, kata Ascobat. Pada prinsipnya, untuk lebih menurunkan AKI, Indonesia memerlukan sebuah sistem yang bervariasi. Tiap daerah memerlukan model sistem yang berbeda. "Jadi, sistem itu harus bisa localized," ucap Ascobat. MDGs merupakan komitmen dari pemimpin negara sedunia yang disepakati pada September 2000. MDGs menetapkan delapan target pembangunan di delapan sektor pada tahun 2015. Sejumlah target di sektor kesehatan antara lain penurunan AKI saat melahirkan dan lain-lain. Saat ini, AKI di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa AKI di Indonesia termasuk tiga besar di Asia. Itu di angka 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun Vietnam di angka 59 kematian per 100.000 kelahiran hidup