Kebijakan Kesehatan Sering Irasional
Para pengambil keputusan di sektor kesehatan di Indonesia sering memutuskan kebijakan hanya berdasarkan intuisi.
Tidak berdasarkan data-data yang akurat, sehingga sering muncul kebijakan irasional di bidang tersebut. Akibatnya cukup fatal. Banyak kemudian muncul kasus-kasus kematian yang mestinya tidak perlu.
"Dengan kebijakan berdasar intusisi tersebut, maka hampir bisa dipastikan akan muncul dampak kematian yang tak perlu. Harga yang harus dibayar pun sangat mahal, Indonesia akan semakin terpuruk di bidang kesehatan," kata Ketua Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia, Prof.Dr.Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, di Yogyakarta, Senin (2/9/2013).
"Korupsi merupakan salah satu faktor yang banyak mempengaruhi kebijakan irasional di sektor kesehatan. Terutama, menyangkut pembelian berbagai alat kesehatan maupun obat-obatan yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan," jelas Laksono yang juga guru besar FK UGM itu.
Kebijakan sektor kesehatan di Indonesia juga banyak yang longgar. Salah satunya mengenai larangan merokok yang terkenal paling longgar di dunia.
Sebagai ajang dialog antara akademisi dan para pengambil kebijakan, PKMK (Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan) FK UGM memprakarsai digelarnya Forum Nasional IV Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia, sekaligus Konas IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) ke 12, di Kupang, NTT, 4-7 September 2013. (Fetika Andriyani/BCS)
sumber: rri.co.id