Pelayanan Kesehatan Tidak Boleh Diskriminatif
Pangkep - Perhatian pemerintah kabupaten Pangkep terhadap kesehatan masyarakat yang mendiami wilayah kepulauan masih minim. Selain fasilitas medis yang belum terpenuhi, layanan dokter diakui masih sangat jarang menyentuh warga pulau.
Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid mengakui hal tersebut adalah sebuah tantangan bagi pemkab dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pangkep untuk menuntaskan masalah kesehatan penduduk kepulauan. Tantangan tersebut adalah bagaimana memberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan kualitas yang sama dengan wilayah daratan.
"Jangan ada perbedaan pelayanan antara masyarakat kepulauan dan daratan. Semuanya harus dilayani sesuai dengan standar pelayanan kesehatan, baik pelayanan kesehatan gratis maupun tidak gratis," tegas Syamsuddin, saat menghadiri pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat pulau di Pulau Sabutung Desa Mattiro Kanja Kecamatan Liukang Tupabbiring, pekan lalu.
Untuk itu seluruh dokter yang bertugas di Pangkep, tambah Syamsuddin, harus memiliki rasa tanggung jawab tinggi dan pengabdian yang tulus. Bukan sekadar meminta hak, tapi juga harus mengutamakan kewajiban dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Apalagi saat ini, kata dia, ada dua program utama yang digenjot oleh pemkab untuk mengeluarkan predikat Pangkep sebagai daerah tertinggal pada 2014 mendatang. "Ukuran kesejahteraan itu jangan selalu diukur dengan uang," tandasnya.
Sementara itu Ketua IDI Pangkep, dr Isreny SPKJ mengatakan, meskipun sudah ada puskesmas namun fasilitas dan peralatan medis yang dimiliki belum menyamai daratan. Maka, dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) 2013 ke-105, ada 15 dokter yang disiapkan untuk melakukan pelayanan kesehatan gratis yang dipusatkan di Pulau Sabutung tersebut.
Pelayanan kesehatan gratis ini meliputi, pengobatan massal, pelatihan hiperbarik untuk nelayan dan penyelam tradisional, serta pengobatan filariasis (kaki gajah).
"Selama ini kesehatan gratis hanya dilaksanakan di daratan. Ini juga adalah bentuk perhatian kami kepada masyarakat pulau yang butuh pelayanan medis yang lebih baik," kata dr Isreny. (yuk/yan)
(sumber: www.fajar.co.id)