Penjualan Obat Suplemen Herbal MLM Tumbuh 30 Persen
Jakarta-PKMK. Penjualan obat suplemen herbal oleh perusahaan multilevel marketing (MLM) di Indonesia naik signifikan. Sejumlah perusahaan MLM besar yang mempunyai basis distribusi kuat mencatatkan pertumbuhan sekitar 30 persen di tahun 2012, ungkap Thomy Setiawan, Pengamat industri MLM (10/4/2013)
Thomy menjelaskan via telepon, jika dibandingkan ketika dipasarkan sebagai obat over the counter (OTC), pemasaran obat suplemen herbal melalui perusahaan MLM memiliki kelebihan. Antara lain, biaya promosi dan edukasi pasar lebih kecil. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri karena biaya promosi yang tinggi tidak menjamin penerimaan produk oleh konsumen.
Country manager PT Dwi Era Natural itu mengatakan, jalur OTC pun membutuhkan biaya distribusi yang tinggi. Faktor ketersediaan barang di level pengecer membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Sementara, seluruh aktivitas berbiaya tinggi itu bisa dilakukan sekaligus oleh para distributor perusahaan MLM. Mereka memiliki 'militansi' tinggi bila didukung sistem kompensasi yang menggiurkan," ucap dia. Dengan keunggulan itu, tidak heran bahwa usai kesuksesan pemasaran obat suplemen herbal melalui perusahaan MLM, produk serupa muncul melalui jalur OTC. Dengan kata lain, setelah pasar terbukti menerima satu produk via jalur MLM, barulah produk serupa muncul di jalur OTC.
Ia menjelaskan sejumlah contoh tentang itu, antara lain, jus herbal mengkudu (jus noni) dipasarkan lebih dulu oleh satu perusahaan MLM. Hal serupa terjadi pada jus herbal manggis. "Vitamin C jenis Ester C populer lebih dulu via jalur MLM dan kini di jalur OTC ada setidaknya lima merek berbeda," kata alumnus Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu. Kini bisa dikatakan bahwa mayoritas obat suplemen herbal di perusahaan MLM merupakan produk impor. Hal ini terjadi karena produk tersebut sudah melalui proses riset dan pengembangan yang lebih maju, sehingga varian yang ditawarkan banyak. "Tapi, sekarang institusi yang memformulasikan suplemen herbal dengan baik mulai muncul di Indonesia. Umumnya didukung oleh universitas ternama," Thomy mengatakan.