Produk Kesehatan Lebih Mudah Dijual Online
Jakarta, PKMK. Di Indonesia, produk kesehatan yang beredar secara terbatas cenderung lebih mudah dipasarkan secara online (melalui internet/e-commerce). Sebab, karakter produk tersebut tidak dibutuhkan dengan cepat oleh konsumen. Berbeda dengan itu, untuk mendapatkan produk kesehatan seperti obat dijual bebas (over the counter/OTC) dan obat resep dokter, konsumen pasti lebih memilih membeli langsung ke apotek ataupun gerai lain. Hal tersebut dikatakan oleh Purjono Agus Suhendro, pengamat e-commerce dari Bloomberg Business Week (18/7/2013).
Contoh produk kesehatan terbatas itu antara lain produk multivitamin, obat herbal, dan lain-lain. Produk seperti itu umumnya terbilang mahal. Alhasil, konsumen ataupun pihak penjual menyepakati biaya pengiriman yang lebih kecil daripada harganya. "Kalau obat OTC yang per satuan berharga murah, jarang dibeli online karena ongkos kirimnya lebih besar," kata pendiri situs Rajalistrik.com itu.
Apakah banyaknya penipuan e-commerce membuat konsumen produk kesehatan cenderung memilih membeli langsung? Ia menjawab, persoalannya bukan semata-mata percaya atau tidak, tetapi apakah produk kesehatan bisa cepat didapatkan oleh konsumen atau tidak. Jika konsumen sedang sakit dan butuh obat, apakah akan berbelanja secara online yang membutuhkan waktu pengiriman sedangkan di dekat rumahnya ada apotek?
Terlepas dari itu, sudah sewajarnya situs e-commerce kesehatan di Indonesia memenuhi standar keamanan transaksi tertentu. Dengan demikian penipuan terhadap konsumen bisa diminimalkan. Angka persentase e-commerce produk kesehatan di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan transaksi konvensionalnya. Sejumlah faktor bisa mempercepat penetrasi e-commerce produk kesehatan di Indonesia. Salah satunya, kelengkapan produk di sebuah situs, harga yang murah termasuk menekan biaya konsumen, dan lain-lain.