Riset & Teknologi Demi Manfaat Kesehatan
Lomba dan kerjasama bidang riset dan teknologi terkait bidang farmasi, kedokteran, pangan fungsional, life-sciences dan teknologi kesehatan. Tujuannya agar hasilnya bermanfaat bagi industri dan masyarakat luas.
Menteri negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta di Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini mengatakan, "Ilmu dan teknologi saat ini berkembang sangat cepat, sehingga product life-cycle menjadi semakin singkat dengan adanya penemuan-penemuan baru yang didapatkan semakin cepat. Sinergi yang kuat antara peneliti dengan industri menjadi kebutuhan bentuk kerjasama A-B-G (Academic, Bussiness, Government) agar perkembangan teknologi yang ada dapat didorong untuk bisa segera dimanfaatkan oleh industri maupun masyarakat."
Sedangkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan, "Kesepakatan bersama ini dibuat untuk saling sharing sumber daya yang ada. Baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta network antara kami dan Kemenristek."
"Sebagai perusahaan yang percaya bahwa inovasi kunci penting bagi kemajuan bangsa, kami akan terus berkomitmen mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan budaya inovasi di masyarakat," jelas Irawati.
Kesepakatan tersebut menjadi media beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan, yang Kalbe lakukan bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Peraga IPTEK, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PUSPITEK.
Menurutnya, salah satu bentuk kerjasama yang sudah berlangsung sejak 2008: Ristek-Kalbe Science Award 2014, program penghargaan bagi peneliti dan hasil penelitian terbaik di Indonesia bidang farmasi, kedokteran, pangan fungsional, life-sciences dan teknologi kesehatan.
"Program Ristek-Kalbe ini diadakan dua tahun sekali, dan animo peneliti yang mengikuti program ini juga meningkat 20 persen setiap periodenya," jelas Ketua Umum Panitia Ristek-Kalbe Science Awards 2014 Pre Agusta.
Ia menambahkan dengan mengatakan, "Sosialisasi program ini juga didukung Badan dan Institusi Penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek dan Teknologi sehingga diharapkan jumlah peserta semakin lebih banyak lagi."
Dewan Juri RKSA 2014: Amin Soebandrio (Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI), Wayan Budiastra (Staf Ahli Menristek/Rekayasa Pangan IPB), Listyani Wijayanti (Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi), Wahono Sumaryono (Penasihat Ahli Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi), Yeyet Cahyati Sumirtapura (Guru Besar Sekolah Farmasi ITB) Sofia Mubarika Haryana (Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM) Maggy Thenawidjaja Suhartono (Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB) dan Yahdiana Harahap (Guru Besar Fakultas Farmasi UI)
Sosialisasi dan pendaftaran peserta program RKSA terbuka sejak 11 Februari 2014 sampai dengan 26 Juni 2014. Peserta wajib mengirimkan berkas penelitian: formulir pendaftaran, profile peserta, ringkasan penelitian dan full paper penelitian, foto diri dan dan lain sebagainya yaang bisa terunduh melalui kalbescienceawards.com.[aji]
sumber: gayahidup.inilah.com