Unilever Jawab Protes Warga NTT
Unilever membantah iklan cuci tangan sabun Lifebuoy yang ditayangkan di berbagai televisi nasional mendiskreditkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Perusahaan itu menjawab protes dari warga setempat yang merasa dilecehkan oleh iklan tersebut.
"Jika ada pihak yang merasa tidak nyaman saat menyaksikan iklan itu, kami sampaikan permohonan maaf. Kami tidak pernah bermaksud merendahkan martabat anak-anak dan masyarakat NTT," kata Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia, Maria Dwianto, Rabu, 11 Desember 2013.
Menurut Maria, iklan tersebut merupakan bagian dari edukasi cuci tangan pakai sabun yang telah secara konsisten dilakukan Unilever selama hampir 10 tahun di Indonesia.
Program "5 Tahun Bisa untuk NTT" yang ditayangkan di televisi, kata Maria pula, berdasarkan data ilmiah yang terdapat dalam ringkasan eksekutif data dan informasi kesehatan Provinsi NTT dan laporan pendahuluan survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2012.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa NTT merupakan salah satu provinsi dengan angka kematian balita tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, yakni 58 per 1.000 kelahiran hidup. "Satu dari empat kematian balita di NTT disebabkan oleh diare, penyakit yang sebetulnya dapat dicegah dengan cuci tangan pakai sabun," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang warga NTT, Dany Wetangterah, menulis petisi bahwa warga NTT merasa dilecehkan oleh iklan sabun Lifebuoy, "5 Tahun Bisa untuk NTT", yang ditayangkan di televisi. "Apa benar anak NTT terancam meninggal dunia sebelum berusia 5 tahun," kata Dany kepada Tempo, Jumat, 29 November 2013.
sumber: www.tempo.co