Kematian Akibat Malaria di Indonesia Turun 95%

Jumlah kematian akibat malaria di Indonesia menurun 95% sepanjang 2010 sampai 2013, yang semula 900 tahun 2010, tahun 2013 hanya 45 kematian saja. Sementara di dunia tercatat 627 ribu nyawa melayang akibat gigitan nyamuk Malaria sepanjang 2012.

"Jadi kita berhasil menurunkan angka kematian akibat malaria sepanjang tahun dari 2010 hingga 95%. Namun ada sejumlah daerah, khususnya di Indonesia bagian Timur yang masih tercatat sebagai daerah epidemis," ujar Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Profesor Tjandra Yoga Aditama dalam temu media terkait penyakit malaria di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakatya Selatan, Selasa (22/04/2014).

Hari Malaria Sedunia (HMS) berlangsung setiap 26 April dan tahun 2014 ini bertema Invest in the Future, Defeat Malaria. Sedangkan di Tanah Air peringatan bertema Bebas Malaria, Prestasi Bangga. Sejauh ini, laporan dunia mencatat 3,4 miliar penduduk dunia berisiko malaria di tahun 2012.

Tjandra melanjutkan, Papua masih menjadi provinsi paling tinggi kasus malaria, yaitu 42,65%, Papua Barat 38,44%, NTT 16,37%,Maluku 8,25%, Maluku Utara 4,51 dan Bengkulu 3,89%. Sedangkan Bali dan DKI Jakarta menjadi daerah bebas malaria.

Sejumlah upaya baik pencegahan dan pengobatan terus pemerintah lakukan saat ini. Seperti penyemprotan lingkungan tempat tinggal dengan insektisida, pengobatan secara medis dan yang gencar di lakukan saat ini penyebaran kelambu.

"Jumlah kelambu yang sudah dibagikan sebanyak 3,6 juta dari 2012 hingga 2013, dan jumlah kelambu yang akan dibagikan pada 2014 sebanyak 6,3 juta kelambu," ungkap Tjandra.

Intervensi pencegahan dengan kelambu, menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kemenkea, dokter Andi Muhadir, menjadi cara paling efektif, selain dari penyemprotan dan pengobatan.

"Karena intervensi pada nyamuknya sangat sulit, apalagi daerah yang masih banyak hutannya seperti Papua, karenanya kita melakukan pencegahan terhadap gigitan nyamuk, yaitu tidur dengan menggunakan kelambu," jelas dia.

Malaria adalah penyakit infeksi akibat parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia yang tertular akibat gigitan nyamuk anopheles betina. Gejala malaria seperti demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.

"Tapi jangan hanya berpatokan pada gejala, harus diperiksa tes laboratorium dulu," imbuh Tjandra. [aji].

sumber: gayahidup.inilah.com