Masyarakat Indonesia Jauh dari Pola Hidup Sehat

General Manajer PT Herbalife Indonesia Andam Dewi menyatakan, dari segi makanan masyarakat Indonesia masih jauh dari kehidupan dengan pola makan dan hidup sehat, akibat perubahan aktivitas.

"Aktivitas masyarakat Indonesia yang semakin padat dan menumbuhkan pola hidup yang serba instan, namun sayangnya pola makan dan makanan yang dikonsumsi juga masih jauh dari kebutuhan nutrisi, sehingga banyak keluhan terkait masalah kesehatan fisik," katanya usai "Grand Launching Quick Response Center" (QRC) ke-7 di Malang, Minggu (27/4).

Akibat kesibukan dan aktivitas yang semakin padat itu, katanya, masyarakat juga berupaya menyediakan segala kebutuhannya, termasuk konsumsi pangan juga serba cepat dan yang sering ditemui adalah mengkonsumsi makanan cepat saji. Padahal, pola tersebut tidak baik kesehatan.

Melihat kondisi itu, lanjutnya, herbalife yang bermarkas di Amerika Serikat itu diboyong ke Indonesia untuk menjawab kebutuhan sajian pangan masyarakat secara cepat, bahkan bisa dikonsumsi sambil menjalankan aktivitasnya, namun makanan itu tidak meninggalkan kandungan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurut dia, banyak masyarakat sibuk di Tanah Air ini mulai mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang mudah disajikan, sehingga tidak menganggu aktivitasnya sebagai karyawan atau pengusaha sibuk.

Apalagi, kata Andam, herbalife juga berkomitmen untuk mengkampanyekan dan memasyarakatkan gaya hidup sehat. Dengan demikian, herbalife juga terus memperluaas layanan dengan menambah gerai sales center dan QRC di seluruh wilayah nusantara, seperti di Tangerang, Surabaya, Makassar, Bandung, Bekasi, Banjarmasin, Solo, Pekanbaru, dan Papua.

Andam mengemukakan dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), masalah kesehatan menjadi salah satu komponen utama, selain pendidikan dan pendapatan karena kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

IPM Indonesia pada tahun 2012 mencapai 0,624 atau naik 3 peringkat ketimbang tahun sebelumnya yang menempati posisi 124 dari 187 negara di dunia. Namun demikian, Indonesia masih berada di bawah beberapa negara anggota ASEAN, seperti Singapura yang IPM-nya mencapai 0,895, Brunei Darussalam 0,855, Malaysia 0,769, Thailand 0,690, dan Filipina 0,654.

"Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai salah satu investasi untuk meningkatkan kualitas SDM. Oleh karena itu, harus ada kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dan sekecil apapun kontribusi kita dalam upaya menyehatkan masyarakat pasti akan membuahkan hasil maksimal di kemudian hari," tegasnya.

Saat ini herbalife beroperasi di lebih dari 90 negara melalui jaringan distributor independen. Banyak produk nutrisi untuk kesehatan yang ditawarkan herbalife, bahkan hingga produk perawatan kulit.

Herbalife hadir di Indonesia 16 tahun lalu dan menjajaki pasar Kota Malang sejak 10 tahun terakhir. "Perkembangan di Malang ini luar biasa, sehingga kami harus menambah fasilitas gerai sendiri agar layanan pada konsumen dan member lebih cepat dan lebih baik lagi," ujarnya.

sumber: www.beritasatu.com