Menkes Sedih Indonesia Gagal Aksesi FCTC pada 2013
Gagalnya pemerintah Indonesia mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) pada 2013 membuat Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi sedih dan prihatin.
"Sementara jangan tanyakan itu (FCTC). Itu membuat saya sedih," katanya usai melantik Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes Anung Sugihantono, Selasa (7/1).
Menkes tetap menolak saat awak media mengejar perkembangan terakhir rencana aksesi FCTC.
Padahal sebelumnya Menkes begitu optimis bahwa aksesi FCTC bisa dilakukan oleh pemerintah pada akhir 2013. Mengingat rencana aksesi FCTC sudah mendapatkan lampu hijau dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak hanya itu, sikap tiga kementerian yang semula menolak mentah-mentah rencana aksesi FCTC yakni Kementerian Perindustrian,
KementerianPerdagangan dan Kementerian Tenaga Kerja sudah mulai melunak menjelang akhir 2013. Bahkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono sudah diperoleh sinyal kuat bahwa aksesi FCTC bakal segera dilakukan pemerintah RI.
Tetapi nyatanya hingga 2013 berakhir, aksesi FCTC tersebut gagal dilakukan pemerintah. DPR RI tak berhasil mengeluarkan UU dan Presiden juga tak kunjung menerbitkan Kepres sebagai landasan hukumnya.
Terkait adanya perjuangan industri rokok untuk menggoalkan RUU Pertembakauan, Menko Kesra Agung Laksono mengingatkan bahwa Indonesia sudah memiliki PP 109 tahun 2012 terkait pengaturan tembakau.
"Kita laksanakan dulu aturan yang sudah ada, lalu kita bicara juga aksesi FCTC," jelasnya.
Untuk menggoalkan RUU Pertembakauan kata Agung bukan masalah gampang. Karena DPR RI tetap harus meminta pendapat dan masukan dari pemerintah.
"Jadi tidak bisa jalan sendiri. Harus ada koordinasi antara DPR RI dengan pemerintah," pungkas Agung. (inung/d)
sumber: www.poskotanews.com