Menteri Kesehatan Yakin SBY Akan Teken Konvensi Tembakau
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi tak ingin berandai-andai ihwal sikapnya jika kelak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak menyetujui rencana ratifikasi konvensi internasional tentang pengendalian tembakau (FCTC). "Jangan kalau-kalau dulu, deh," kata Nafsiah di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2014.
Nafsiah justru tetap berharap SBY menyetujui rencana ratifikasi itu. "Sampai saat ini saya sangat berharap bahwa ratifikasi itu akan ditandatangani oleh beliau (SBY) karena ini merupakan warisan pemerintahan beliau," ujarnya. "Saya masih optimistis, kok."
Menurut dia, "bola" rencana ratifikasi itu sepenuhnya di tangan Presiden, bisa ditolak atau diterima. Nafsiah pun memahami jika saat ini SBY tengah melihat dan mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil keputusan ihwal rencana ratifikasi tersebut.
Dia menyatakan bakal menunggu keputusan SBY lantaran segala pertimbangan yang tengah dijalani merupakan hak prerogatif Presiden. "Tentu ada hal-hal yang Presiden tahu, tapi kami tidak tahu," kata Nafsiah. "Tugas kami memberi informasi kepada Presiden sehingga bisa mengambil keputusan terbaik."
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan Presiden SBY belum menyetujui rencana ratifikasi itu. "Sejauh ini peraturan presiden mengenai ratifikasi itu belum saya terima. Soal ratifikasi FCTC belum kami terima," kata Dipo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2014.
SBY, kata Dipo, bakal mempertimbangkan sejumlah hal sebelum menyetujui ratifikasi ini lantaran masalah tersebut menyangkut industri rokok yang sangat penting bagi perekonomian nasional. "Saya kira kami tidak akan gegabah untuk itu," ujar Dipo.
sumber: www.tempo.co