MSF: Dunia Gagal Segera Atasi Epidemi Ebola
Organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) menilai para pemimpin dunia telah gagal mengatasi epidemi Ebola yang telah berlangsung selama enam bulan terakhir. Menurut pemaparan Presiden Internasional MSF, dr. Joanne Liu di kantor Sekretaris Jenderal PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebaran virus tidak akan bisa dicegah tanpa adanya pengiriman bantuan massif berupa unit-unit medis khusus untuk memperkuat upaya pengendalian epidemi di negara yan terkena dampak.
Pemaparan Joanne itu tertuang dalam keterangan pers MSF yang diterima VIVAnews pada Rabu, 3 September 2014. Dia menyebut kenyataan yang terjadi di lapangan selama ini untuk melawan Ebola, negara di kawasan Afrika Barat hanya mengandalkan Kementerian Kesehatan dan organisasi non pemerintah. Padahal, MSF sudah berulang kali menyerukan adanya mobilisasi bantuan yang massif di lapangan. Tetap saja, respons internasional dirasakan kurang.
"Memasuki bulan keenam, epidemi Ebola kali ini merupakan yang terburuk dalam sejarah. Dunia hampir kalah dalam perang untuk membendung wabah ini," ujar Joanne.
Hal lain yang dikritik Joanne yaitu seharusnya negara-negara dengan kapasitas yang dibutuhkan, memiliki tanggung jawab politik dan kemanusiaan untuk maju ke depan dan menawarkan respons konkret.
"Daripada membatasi respons mereka hanya pada potensi kedatangan pasien yang terinfeksi di negara mereka sendiri, negara-negara itu juga harus mengambil kesempatan untuk menyelamatkan nyawa di kawasan Afrika Barat," kata dia.
Paling tidak dengan terjun langsung ke kawasan Afrika Barat, dapat menambah tenaga medis dan pembangunan pusat penanganan Ebola. Situasi di lapangan, kata Joanne, saat ini antrian pasien terus bertambah di pusat penanganan Ebola milik MSF atau yang disebut ELWA 3. Sementara, jumlah fasilitas dan tenaga medis tidak memadai.
Sebagai gambaran, MSF menyebut saat ini ELWA hanya memiliki 160 ranjang dan tengah diperluas. Namun, idealnya, kata Joanne, fasilitas itu diperlukan sekitar 800 ranjang tambahan.
"Setiap hari kami terpaksa menolak orang sakit karena fasilitas kami terlalu penuh. Saya harus memberitahau supir ambulans untuk menelepon saya sebelum mereka tiba dengan membawa pasien, tidak peduli betapa buruknya kondisi mereka," ujar Koordinator MSF di ELWA 3, Stefan Liljegren.
Kurangi Kematian
Dengan adanya penambahan fasilitas, seperti bangsal isolasi berkualitas tinggi, akan membantu rujukan dan penerimaan pasien lebih awal. Dampaknya, jumlah angka kematian bisa berkurang.
Pusat triase juga harus didirikan. Sementara, manajemen jenazah harus ditingkatkan dan alat-alat kebersihan harus didistribusikan dalam skala massif.
"Waktu terus berjalan, sementara Ebola terus menang. Kini, waktu untuk mengadakan rapat-rapat dan perencanaan sudah selesai. Sekarang, adalah waktunya untuk bertindak," tegas Joanne.
MSF diketahui telah merespons Ebola di Afrika Barat pada Maret lalu dan telah merawat 2.077 orang. Dari angka itu, sebanyak 1.038 terbukti positif terinfeksi Ebola dan 241 orang dinyatakan sembuh. (ren)
sumber http://dunia.news.viva.co.id