Menkes Lantik Pejabat Eselon 1 dan 2
Dihari terakhirnya sebagai menteri kesehatan, Jumat (17/10) Nafsiah Mboi melantik 4 pejabat eselon 1 dan 25 pejabat eselon 2 di lingkup jajarannya. Pergantian itu dilakukan semata mengisi sejumlah jabatan yang kosong dalam beberapa bulan terakhir.
"Kursinya kosong karena ada yang pensiun, ada yang naik jabatan, ada geser ke posisi lain. Tak ada maksud apapun dibalik pelantikan ini," kata Nafsiah Mboi menegaskan, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Ia mengatakan, pejabat yang dilantik hari ini merupakan pribadi pilihan yang bertanggungjawab, dan bisa bekerjasama dengan lintas sektoral. Karena itu, Menkes meminta pada para pejabat bekerja secara sungguh-sungguh.
Beberapa nama yang dipromosikan antara lain, dr HM Subuh sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), drg Usman Sumantri, MSC sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM).
Selain itu, drg Tini Suryanti Suhandi, MKes sebagai staf ahli menteri bidang pembiayaan dan pemberdayaan masyarakat dan drg Tritarayati, SH sebagai staf ahli menteri bidang Mediko Legal.
Nama-nama lainnya adalah pejabat eselon 2, diantaranya dr Slamet, MHP sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, setelah sebelumnya menjabat Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung.
Selain itu, di lingkungan BPPSDM, pejabat eselon 2 yang dilantik adalah dr Kirana Pritasari MQIH sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. Dra Meinarwati Apt M.Kes sebagai Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.
Ditambahkan, dr Achmad Soebagjo Tancarino MARS sebagai Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dan dr Zaenal Komar Apt MA sebagai Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta.
Pada kesempatan itu Menkes juga memberikan penghargaan kepada beberapa pegawai atas jasa-jasa dan prestasinya. Beberapa nama yang memperoleh piagam prestasi antara lain Dirjen Bina Upaya Kesehatan Prof Akmal Taher dan Sesjen Kemenkes dr Untung Suseno.
Menkes juga menceritakan sekilas tentang perjalanan karirnya sebagai menteri selama kurang lebih dua tahun terakhir. Meski awalnya banyak pihak yang mengkritik karena ia dinilai terlalu tua untuk jadi menteri, anggapan tersebut terbukti salah karena ternyata ia masih bisa dan sanggup menjabat sebagai menteri hingga akhir jabatannya pada jumat (17/10).
"Katanya waktu saya naik jadi menteri, banyak yang tidak suka. Tapi alhamdulillah di lingkup Kemenkes sendiri tidak ada. Saya menerima banyak dukungan dan cinta. Toh, bekerja paling menyenangkan jika dengan cinta," kata Nafsiah Mboi menandaskan. (TW)
{jcomments on}