Peneliti WVI: Penanganan Masalah Gizi Harus dngan Data Akurat
Peneliti WVI mengaku bingung karena data yang disampaikan oleh dinas kesehatan dan badan lainnya sangat bervariasi.
KUPANG, Jaringnews.com - Peneliti dari World Vision Indonesia (WVI), Asteria T. Aritonang mengatakan bahwa penanganan masalah kurang gizi dan gizi buruk di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus dimulai dari data yang pasti sebab hingga saat ini terdapat perbedaan data yang diberikan dari pemerintah daerah setempat dan peneliti.
"Ada perbedaan data yang kita dapat soal kasus gizi buruk di NTT. Hasil riset dari pemerintah daerah melalui Dinas kesehatan hanya terdapat 12 persen masalah gizi buruk di NTT, namun temuan penelitian kami pada tahun 2013 lalu, terdapat 29 persen angka gizi kurang dan 1,5 persen gizi buruk di daerah ini," beber Asteria, Selasa (10/6) petang tadi.
Menurutnya untuk menangani kasus tersebut maka dibutuhkan data yang pasti yang menjadi pegangan pemerintah daerah sehingga tidak salah mengambil kebijakan dan anggaran. "Apabila data tidak pasti maka akan terjadi ketidaksinambungan masalah ini," katanya.
Terhadap data yang dirilis pemerintah setempat, Peneliti WVI ini mengaku bingung karena data yang disampaikan oleh dinas kesehatan dan badan lainnya sangat bervariasi.
Dia menyarankan, untuk menanggulangi dua masalah kesehatan tersebut disediakan data yang akurat sehingga tidak salah sasaran pada saat mengambil kebijakan, sebab satu kebijakan yang diambil sangat berpengaruh pada bayi dan anak di NTT.
sumbe: jaringnews.com