Kemkes Galakkan Kembali Kampanye Peduli Kesehatan Ibu
Program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini diprioritaskan pada upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir pada masa perinatal.
"Untuk itu kami mengajak kembali masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye peduli kesehatan ibu, agar angka kematian ibu karena melahirkan bisa turun secara signifikan, begitupun dengan angka kematian bayi," kata Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Anung Sugihantono kepada wartawan, di Jakarta, Senin (22/12).
Anung mengutip data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang menyebutkan angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup.
"Lewat kampanye ini kami ingin AKI bisa ditekan hingga angka 228 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup pada akhir 2015 mendatang," ujarnya.
Dikemukakan, salah satu kendala lambatnya penurunan AKI dan AKB di Indonesia adalah rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 diketahui, hanya sekitar 44 persen ibu hamil yang tahu tanda bahaya kehamilan dan melahirkan.
"Dan sebagian kecil kasus komplikasi obstetrik dan neonatal mendapatkan pelayanan, yaitu sekitar 23 persen kasus komplikasi mendapat pelayanan di rumah sakit," ujarnya.
Melalui kampanye kesehatan ibu, lanjut Anung, pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut membantu membangun kesadaran ibu hamil, calon ibu dan keluarganya untuk memeriksakan kehamilan secara rutin dan segera ke tenaga kesehatan jika terjadi tanda bahaya kehamilan.
"Kami ingin para suami bisa menjadi Suami Siaga saat istrinya hamil. Begitu pun keluarga dan masyarakat sekitar," kata Anung menandaskan. (TW)
{jcomments on}