Waspadai Kesenjangan Akses dan Manfaat JKN
Belum meratanya fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) antar daerah di Indonesia menimbulkan kesenjangan dalam akses dan pemanfaatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program tersebut baru dinikmati masyarakat di perkotaan.
Demikian dikemukakan Prof Laksono Trisnantoro, Kepala Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK-UGM) dalam diskusi publik bertajuk "Mencegah Memburuknya Ketidakadilan Sosial di Sektor Kesehatan: Masukan bagi Penentu Kebijakan JKN" di Jakarta, Rabu (14/1).
Pembicara lain dalam diskusi yang dibuka Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah adalah Kalsum Komaryani, Kabid Pembiayaan Kesehatan, Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Asih Eka Putri, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Ridwan Monoarfa, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Pernyataan Prof Laksono mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan PKMK FK-UGM selama kurun April 2014 di 12 provinsi, yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Bengkulu, Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara.
Keduabelas provinsi itu dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok daerah yang sudah maju dan kelompok yang belum maju. Pembagian itu terutama pada masalah ketersediaan RS, tenaga dokter dan dokter spesialis sebagai tulang punggung implementasi JKN.
"Dalam tiga tahun terakhir pembangunan rumah sakit baru banyak di pulau Jawa. Karena itu, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan akses JKN yang ekstrim di dua kelompok tersebut. Daerah yang belum maju mengalami situasi rendah klaim," ujarnya.
Untuk itu, menurut Prof Laksono, di masa mendatang ketersediaan anggaran investasi untuk pengembangan fasilitas kesehatan dan SDM Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan merupakan kata kunci dari keberhasilan JKN. Selain efisiensi dan pencegahan serta penindakan fraud (kecurangan) dalam BPJS harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. (TW)
{jcomments on}