Ajari Anak Gaya Hidup Sehat Sejak Dini
Kebiasaan hidup bersih dan sehat harus dilatih sejak dini. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperkuat program Unit Kesehatan Sekolah (UKS) guna menanamkan kebiasaan baik tersebut.
"Kebiasaan baik bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan sebelum makan atau sesudah berkemih. Atau menjaga kebersihan di lingkungan sekolah," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Nila FA Moeloek usai bertemu dengan Mendikbud Anies Baswedan, di Senayan Jakarta, Selasa (27/1)
Menurut Prof Nila, anak di sekolah juga kurang bergerak dan kurang memiliki kesadaran untuk berolahraga. Ia berharap sekolah bisa lebih kreatif untuk membuat kegiatan atau permainan yang mendorong anak untuk bergerak.
"Di jam istirahat, buat permainan yang membuat anak bergerak dan riang gembira. Setelah itu anak bisa menyerap pelajaran dengan lebih baik, karena peredaran darah lebih lancar dan oksigen bisa lebih cepat ke otak," tuturnya.
Dan yang tak kalah penting, lanjut Menkes, konsumsi makanan sehat. Jika sekolah tidak bisa menyediakan kantin sehat, anak harus membawa bekal sehatnya sendiri.
"Karena sekolah dimulai pukul 07.00-15.00 WIB, untuk itu siswa dianjurkan membawa bekal yang cukup karena setiap tiga jam sekali anak harus makan porsi kecil atau snack" ujarnya.
Ditambahkan, kebersihan sanitasi dan kamar mandi juga diperlukan. Karena tempat itu bida menjadi sarang penyakit jika tidak secara rutin dibersihkan.
"Kami berharap UKS ini benar-benar bisa diterapkan di semua sekolah, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian, sekolah bisa menjadi tempat pembelajaran hidup sehat," ucap Menkes menegaskan.
Hal senada dikemukakan Mendikbud Anies Baswedan. Ia berharap revolusi mental dalam bidang kesehatan juga terjadi di sekolah. Misalkan lewat program UKS.
"Kami harap sekolah tidak terbebani oleh program UKS yang nanti kita kembangkan lagi materinya seperti apa. Yang pasti mengajari anak bergaya hidup sehat,"ucap Anies.
Ditambahkan, Kemendikbud pada 2011 lalu memiliki program yang disebut "Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah" (PMTAS). Program tersebut kemungkinan akan diterapkan lagi.
"Sebanyak 40 persen anak, terutama di daerah yang berangkat sekolah tanpa sarapan. Melalui PMTAS, kami berharap kendala ini bisa diatasi sehingga anak dapat asupan gizi yang cukup saat belajar di sekolah," ujarnya.
Anies menyadari untuk mencapai hal itu, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Ia akan bekerjasama lintas kementerian seperti dengan Kemenkes, Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (TW)