Pramuka Diharapkan Jadi Agen Perubahan Kesehatan
Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Nila FA Moeloek meminta pada anggota Pramuka Saka Bakti Husada untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Jumlah anggota pramuka yang mencapai lebih dari 20 juta berpotensi memajukan pembangunan kesehatan di Indonesia.
"Anggota Pramuka yang berjumlah lebih dari 20 juta orang seyogyanya bisa diberdayakan menjadi 'agent of change' atau agen perubahan di
kalangan kaum muda," kata Nila Moeloek dalam sambutannya saat dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Satuan Karya (Mabisaka) Pramuka Bakti Husada, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (3/2).
Dijelaskan, Saka Bakti Husada memiliki kegiatan dalam bentuk krida bidang kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kaum
muda agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain menjadi contoh bagi teman sebaya dan masyarakat serta mampu menyebarluaskan informasi
kesehatan.
Menkes menyebut beberapa informasi kesehatan yang dapat disebarkan Pramuka seperti pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
pentingnya imunisasi, pencegahan HIV/AIDS, TB-Paru dan malaria serta pengendalian vektor penyakit.
"Banyak kegiatan positif yang bisa kita berikan di Pramuka," ujar Menkes.
Salah satunya disebut Menkes, pada pengendalian vektor penyakit yaitu demam berdarah yang kasusnya meningkat tiap pergantian musim kemarau
ke musim hujan seperti sekarang ini.
Pramuka diharap dapat memberikan contoh mengenai kegiatan pengendalian nyamuk dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu melalui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur) tempat yang dapat menjadi genangan. (TW)
{jcomments on}