Pemerintah Targetkan Pasien Rujukan 20 Persen
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek dalam rencana kerja 2015-2019 akan memperkuat layanan primer di tingkat puskesmas dan rumah sakit. Hal itu dilakukan demi keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Penguatan itu meliputi kesiapan 6.000 puskesmas di enam regional, terbentuknya 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional, dan 184 Rumah Sakit Rujukan regional," kata Nila Moeloek kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/2).
Menkes menambahkan, khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, pihaknya akan membangun rumah sakit (RS) kelas D pratama dengan kapasitas 50 tempat tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan rujukan.
"Pada regional Papua akan didirikan 13 rumah sakit pratama. Sementara di regional Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi juga akan didirikan 55 rumah sakit pratama," ujar Menkes. Pada kesempatan itu, Menkes menjelaskan program "Nusan tara Sehat" guna mendukung pelaksanaan JKN dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sehingga tercipta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. "Jika telah dilakukan penguatan di layanan primer, maka diharapkan tidak perlu rujukan ke RS," ujar Menkes.
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes. Akmal Taher mengatakan, target layanan primer adalah mampu menahan 80-90 persen pasien mendapat pengobatan dasar, sehingga tidak membebani rumah sakit rujukan. "Diharapkan hanya 15-20 persen saja pasien yang dirujuk ke rumah sakit.
Selebihnya, pengobatan selesai di tempat layanan primer," ujarnya. Saat ini, Kemenkes sedang menyiapkan 116 RS kabupaten untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi rujukan regional. Kemenkes juga sedang melakukan penguatan bagi 120 puskesmas di daerah terpencil dengan mengirimkan tenaga kesehatan dalam format tim yang terdiri dari dokter, dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya.
"Pengiriman tenaga kesehatan bagi layanan kesehatan primer dalam bentuk tim itu juga akan dilakukan di tempat-tempat lain, tidak seperti saat ini di mana penempatan dilakukan secara individual," tutur mantan Dirut RS Cipto Mangunkusumo tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pember dayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPP-SDMK) Kementerian Kesehatan, Usman Sumantri menjelaskan, target program Nusantara Sehat adalah Puskesmas yang berlokasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di 48 Kabupaten/Kota di Indonesia.
"Kurangnya tenaga kesehatan di Puskesmas yang berada di DPTK membuatnya kurang mampu menjalankan fungsi promotif dan preventif. Dengan program ini, Kemkes berupaya memperkuat Puskesmas tersebut dengan mengirimkan 960 tenaga kesehatan tambahan," kata Usman Sumantri.
Pengiriman tenaga kesehatan akan dibagi menjadi dua tahap ke 120 Puskesmas yang berada di DPTK. Tahap pertama akan dikirim 480 orang, tahap kedua juga 480 orang. "Merekanantinya akan berada di masing-masing Puskesmas selama dua tahun," ujarnya.
Ditambahkan, tenaga kesehatan yang lolos seleksi nantinya akan dibekali keahlian medis dan non-medis yang mencakup pelatihan kepemimpinan, manajerial, dan komunikasi, serta pemahaman terhadap budaya-budaya lokal. (TW)
{jcomments on}