BPJS Kesehatan: Gandeng ICMI untuk Promotif dan Preventif
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggandeng Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk mengembangkan kegiatan promotif dan preventif. Dua cara itu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, sebagai salah satu keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Jika masyarakat sehat maka biaya progran JKN bisa dikendalikan," kata Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris dalam seminar bertema "Model dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Promotif Preventif" di kantor pusat BPJS Kesehatan di Jakarta, Sabtu (28/2).
Fachmi Idris menjelaskan, kerja sama dengan ICMI akan melibatkan para "Duta Promotif Preventif" dari BPJS Kesehatan yang bertugas memberi edukasi dan melakukan sosialisasi kepada peserta secara langsung mengenai pentingnya menjaga kesehatan.
Para Duta tersebut juga ikut memonitoring pelaksanaan program pada peserta binaan, agar hasilnya bisa tercapai sesuai harapan."Program promotif dan preventif ini sangat penting untuk menjaga peserta yang sehat tetap sehat, dan peserta yang sakit tidak bertambah parah. Demi keberlangsungan program JKN," ujarnya.
Sementara Ketua Presidium ICMI, Sugiharto mengatakan, kegiatan promotif dan preventif nantinya akan dimasukkan dalam program satu desa satu BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) yang dikembangkan ICMI.
"Kami akan mendorong para santri di desa untuk membantu BPJS Kesehatan untuk mempromosikan gaya hidup sehat. Sehingga nantinya semakin banyak orang sehat yang membantu orang sakit," ujar Sugiharto.
Pada tahap awal, lanjut Sugiharto, Duta Promotif Preventif BPJS Kesehatan akan dikolaborasikan dengan program satu desa satu BMT untuk memberdayakan 50 desa di Jawa Barat. Jika program ini berhasil maka bisa diaplikasikan ke desa lain di Indonesia. (TW)
{jcomments on}