Saatnya Pemerintah Evaluasi Program Imunisasi Dasar
Pemerintah harus segera melakukan evaluasi program imunisasi dasar, terkait maraknya kejadian luar biasa (KLB) atas penyakit campak dan difteria di sejumlah daerah akhir-akhir ini.
"Kondisinya saat ini seperti menyimpan bom waktu yang bisa "meledak" kapan saja ke seluruh Indonesia,"kata Sri Rezeki Hadinegoro, staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusomo, dalam diskusi media tentang program imunisasi, di Jakarta, Rabu (4/3).
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menduga, munculnya KLB campak dan difteria disebabkan menurunnya animo masyarakat membawa anaknya untuk imunisasi. Hal itu terjadi akibat "termakan" oleh propaganda ketidakhalalan bahan vaksin untuk imunisasi.
"Pemerintah harus kerja cepat mengembalikan kepercayaan masyarakat akan kehalalan vaksin. Untuk itu, diperlukan klarifikasi yang jelas, baik dari produsen maupun dari Majelis Ulama Indonesia sebagai lembaga sertifikasi halal di Indonesia," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penetapan KLB difteria terjadi di kota Padang, Bandung dan Jawa Timur pada akhir Januari 2015 lalu. Belum kelar dengan masalah itu, KLB campak pun marak di Kabupaten Aru, Maluku dan sejumlah kota di Jawa Barat seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cianjur dan Bogor.
Padahal, lanjut Sri Rezeki, penyakit seperti tuberkulosis, hepatitis B, difteria, pertusis, polio, tetanus dan campak tergolong ke dalam penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin (vaccine-preventable diseases).
"Jika kemudian penyakit-penyakit itu merebak di kalangan anak-anak, harus dilihat lagi program imunisasi dasar yang telah dilaksanakan pemerintah apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak," ucap Sri Rezeki mempertanyakan.
Dan yang tak kalah penting, lanjut Sri Rezeki, adalah edukasi ke masyarakat tentang pentingnya program imunisasi dasar pada anak. Mengingat 30 persen dari anak yang ada sekarang ini nanti menentukan arah dan tujuan negara ini. Untuk itu dibutuhkan generasi muda yang cerdas dan sehat. (TW)
{jcomments on}