Kemenkes Kirim Tim Nusantara Sehat (NS) ke Perbatasan
Guna menguatkan pelayanan kesehatan primer di daerah perbatasan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat program yang disebut Nusantara Sehat (NS). Program yang berbasiskan tim itu fokus pada kegiatan yang bersifat promotif dan preventif di daerah tujuan.
"Satu Tim NS beranggotakan 8-9 orang tenaga kesehatan profesional," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Nila FA Moeloek usai penandatangan naskah kerjasama dalam bidang kesehatan dengan 48 bupati/walikota wilayah perbatasan, di Jakarta, Rabu (25/3).
Menkes berharap intervensi Tim NS menjadi terobosan baru dalam memperbaiki layanan kesehatan di daerah perbatasan. Mereka akan mengembangkan sejumlah kegiatan guna membangun kesadaran baru bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
"Ini memang bukan pekerjaan mudah. Tetapi sebuah perbaikan tidak akan berhasil jika kita tidak memulai," kata Nila FA Moeloek.
Disebutkan, Tim NS adalah tenaga profesional kesehatan dengan latar belakanag medis seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Mereka berusia dibawah 30 tahun.
"Tim NS pertana akan bertugas mulai 29 april 2015 hingga 2 tahun ke depan," ucap Menkes.
Proses rekruitmen telah dilakukan secara online dan wawancara langsung. Proses seleksi calon berdasarkan resume, tes tertulis, wawancara tatap muka, tes psikologi serta fokus group discusion (FGD) untuk menilai individu dalam dinamika kelompok.
"Bagi calon yang lulus akan diberi pelatihan dan pembekalan oleh Pusdiklat aparatur Kemenkes bekerjasama dengan Armabar, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Cipto Mangunkusumo," ujarnya.
Pada tahap awal tercatat ada 6.671 peserta dan mereka saat ini sedang dalam proses seleksi.
Pemerintah memberikan gaji/insentif kepada Tim NS Rp 7.850.000 untuk dokter umum dan dokter gigi. Sedangkan tenaga kesehatan lainnya diberikan sebesar Rp 4.400.000 per bulan.
"Mereka akan dikirim ke 48 kabupaten yang berada di daerah perbatasan dengan negara lain," ucap Menkes menandaskan (TW)