Konsumsi Ayam Negeri Berlebihan Ganggu Pertumbuhan Seksual Anak
Orangtua diingatkan untuk tidak memberi makan anaknya olahan ayam negeri secara berlebihan. Karena ayam negeri banyak mengandung hormon pertumbuhan yang dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan seksual pada anak.
"Hormon pertumbuhan yang diberikan peternak pada ayam negeri dapatmemicu gangguan pertumbuhan seksual pada anak-anak," kata DekanFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Agustin Kusumawati dalam diskusi bertema keamanan pangan, di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (¼).
Pembicara lain dalam diskusi tersebut Pelaksana Tugas DirekturPenyehatan Lingkungan, Ditjen P2PL (Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan) Kementerian Kesehatan, Ekowati Rahajeng,Kasubdit Penerapan dan Pengawasan Jaminan Mutu, Direktorat Mutu dan Standardisasi, Kementerian Pertanian, Ita Istiningdiyah Munardini dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Husna Zahir.
Agustin menambahkan, gangguan dari pemberian hormon pertumbuhan itucukup merugikan terutama bagi anak laki-laki seperti ukuran penismengecil atau ukurannya tidak normal untuk seusianya.
"Saat sunat baru ketahuan ukuran penis anak tak sesuai dengan usianya. Biasanya dokter akan menyarankan pada orangtua untuk tidak memberianak makanan olahan dari ayam negeri terlalu banyak," ujar Agustin.
Kelainan hormon pertumbuhan pada anak perempuan terlihat pada cepatnya anak masuk fase menstruasi. Namun, kasus ini multifaktor,karena pada beberapa kasus percepatan fase menstruasi terjadi jugakarena faktor genetik.
"Meski faktor penyebabnya multifaktor, kamiminta orangtua untuk tetap tidak berlebihan konsumsi ayam negeri padaanak-anaknya," katanya.
Menurut Agustin, pemerintah sebenarnya sudah mengeluarkan laranganpenggunaan hormon pertumbuhan untuk menggemukkan ayam negeri. Namun,hingga kini masih saja ada peternakan yang masih menggunakan cara yangtidak sehat tersebut untuk mendapat keuntungan cepat dari bisnisnya.
Ditanya apa perbedaan antara ayam negeri normal dengan ayam yangdisuntik hormon pertumbuhan, Agustin mengatakan, hal itu sulit dibedakan. Karena bentuknya hampir mirip.
"Untuk amannya lebih baikmengkonsumsi ayam kampung yang relatif lebih sehat bagi anak,"katanya.
Hal senada dikemukakan Ita Munardini. Hampir sebagian besar produkberas yang dijual pasaran pun kini menggunakan pemutih dan pewangi. Padahal, penambahan zat tambahan semacam itu tidak baik buatkesehatan.
"Beras yang putih bersih lebih banyak penggemarnya dan harganya jugalebih mahal. Karena itu, banyak produsen beras yang kemudian latahmenggunakan pemutih dan pewangi untuk mendongkrak penjualan," ujarnya. (TW)
{jcomments on}