Indonesia Negara Rentan Hepatitis B
Virus hepatitis B termasuk salah satu masalah kesehatan global yang cukup serius. Menurut lembar fakta World Health Organization (WHO) tahun 2013, sudah ada dua miliar orang yang terinfeksi penyebab sirosis dan kanker hati ini. Laporan menunjukkan bahwa sekitar satu juta orang mati setiap tahun.
Di Indonesia, virus ini mampu menyerang hingga 4-20,3 persen. "Yang rendah di bawah 2 persen," kata Yuyun Soedarmono, staf peneliti dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, dalam seminar di Gedung Eikjman Institute for Molecular Biology, Jakarta Pusat, Kamis, 16 April 2015.
Artinya, menurut Yuyun, Indonesia termasuk sebagai daerah kelas menengah dan atas untuk penyebaran infeksi virus hepatitis B. Kemampuan menyerang virus ini di dunia memang beragam. Laporan WHO melaporkan bahwa negara-negara di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru termasuk ke dalam tingkat rendah, sekitar 0,1-2 persen.
Negara-negara yang ada di dataran Mediterania, Jepang, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Amerika Selatan termasuk ke dalam tingkat menengah, dengan tingkat menyerang sebesar 3-5 persen. Yang termasuk ke dalam frekuensi tinggi ialah negara-negara yang ada di Asia Tenggara, Cina, dan Afrika sub-Sahara, dengan persebaran mencapai 10-20 persen.
Angka tersebut, menurut Meta Dewi Thedja, peneliti di Eijkman Institute, jelas merupakan peringatan bagi pemerintah Indonesia. Musababnya, hepatitis B ialah salah satu virus yang dapat menyebabkan penyakit kronis, bahkan kematian. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan pola penduduk yang beragam. "Ini bisa menjadi salah satu penyebab berkembangnya virus," ujarnya di tempat yang sama.
Dia menyarankan pemerintah untuk segera melakukan upaya pencegahan penyebaran virus. Salah satunya, kata Meta, dengan menjalankan program vaksinasi dan mengimbau masyarakat untuk hidup sehat.
sumber: http://www.tempo.co/