Kemkes: Tidak Ada Pasien MERS-CoV di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menegaskan tidak ada pasien MERS-CoV di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan menyusul dirawatnya pasien berkewarganegaraan Tiongkok (L/37 tahun) di RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur yang sebelumnya dicurigai terjangkit virus MERS-CoV.
Berdasarkan pemantauan tim medis, pasien tersebut telah mengalami perbaikan klinis, tidak demam dan tidak sesak pada hari ke-3 sejak dimulainya gejala.
"Hasil pemeriksaan lab lebih mengarah ke demam berdarah, buka MERS-CoV," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, M Subuh saat dihubungi Beritasatu.com, Jakarta, Kamis (18/6).
Dalam informasi yang disampaikan Pusat Komunikasi Publik Kemkes, hasil pemeriksaan rontgen pasien juga tidak mendukung ke arah pneumonia. Pasien juga tidak ada riwayat perjalanan ke daerah terjangkit MERS-CoV di Jazirah Arab maupun Korea Selatan, serta tidak ada riwayat kontak dengan penderita MERS-CoV.
Pasien tersebut mulai sakit pada 14 Juni 2015, dengan gejala demam (suhu >39˚C) dan sesak nafas. Pasien berobat ke RS PHC Surabaya dengan diagnosa awal suspect SARS, diagnose sekunder immunocompremise, dan diagnosa banding adalah DBD. TPada 16 Juni 2015, pasien dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Pada 17 Juni 2015, kondisi umum pasien berangsur membaik.
sumber: http://www.beritasatu.com/