Pramuka Saka Bakti Husada Didorong ikut Sosialisasikan Gaya Hidup Sehat
Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Nila FA Moeloek meminta anggota Pramuka Saka Bakti Husada (SbH) ikut mensosialisasikan gaya hidup sehat mulai dari dalam keluarga, yang nantinya berdampak ke masyarakat.
"Kami berharap Pramuka Saka Bakti Husada bisa jadi kader kesehatan," kata Prof Nila Moeloek dalam peringatan Hari Ulang Tahun SBH ke-30, di Jakarta, Rabu (12/8).
Menurut Menkes, upaya sosialisasi gaya hidup sehat menjadi penting karena kesehatan adalah hak fundamental setiap manusia. Pramuka, sebagai wadah kegiatan kaum muda menjadi potensial untuk mendukung keberhasilan program-program kesehatan.
"Sebenarnya kesehatan itu tanggungjawab kita bersama, tak hanya milik pemerintah atau SBH. Kesadaran itu menjadi penting agar program yang digulirkan pemerintah bisa diterapkan bersama-sama," ucap Prof Nila.
Menkes menambahkan, SBH sangat potensial dalam pembangunan kesehatan, karena kelompok muda merupakan kelompok usia dalam menerima dan mengolah informasi dengan cepat dan tanggap. Selain lebih mudah mengembangkan keterampilan dan menggerakkan orang lain.
"Karena itu, pemerintah membidik Pramuka SBH sebagai mitra potensial dalam pembangunan kesehatan," ujarnya.
Prof Nila menjelaskan, Kemenkes bersama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada 17 Juli 1985 membina sekelompok generasi muda di Indonesia dalam bidang kesehatan melalui pembentukan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada (SBH).
Pada awal terbentuknya SBH terdapat 5 krida, yaitu Krida Bina Obat, Krida Pengendalian Penyakit, Krida Keluarga Sehat, Krida Bina Gizi dan Krida Bina Lingkungan Sehat. Kini dengan penambahan Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menggenapkannya menjadi 6 Krida yang terdiri dari 37 Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
"Beberapa kegiatan antara lain kampanye PHBS di beberapa sekolah dan lingkup masyarakat kecil, peningkatan kesadaran akan bahaya HIV/AIDS dan tuberkulosis, kampanye pentingnya imunisasi, pengendalian vektor penyakit serta pemahaman tentang obat," tutur Menkes.
Di samping kegiatan tersebut, SBH juga dididik untuk tanggap dalam situasi bencana. Kesigapan Pramuka dalam pertolongan pertama gawat darurat telah ditunjukkan dalam simulasi tanggap bencana, sebagai manifestasi peran SBH pada penanggulangan bencana berbasis masyarakat. (TW)
{jcomments on}