SDM Kesehatan: 136 Nakes Dapat Penghargaan Teladan
Menteri Kesehatan (Menkes) Prof Nila FA Moeloek memberi penghargaan teladan kepada 136 tenaga kesehatan (Nakes). Mereka terdiri atas kelompok dokter, bidan, perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan masyarakat yang selama menjadi garda terdepan di Puskesmas.
"Penghargaan ini merupakan wujud terimakasih pemerintah atas pengabdian para nakes di Puskesmas," kata Prof Nila Meoloek dalam acara pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan, di Jakarta, Kamis malam (16/8).
Keberadaan para tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas tersebut, ditambahkan Menkes, telah berhasil meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu capaian dalam peningkatan akses adalah tersedianya 9.740 puskesmas di seluruh Indonesia.
"Untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), kami punya program bernama Nusantara Sehat. Itu merupakan strategi penempatan tenaga kesehatan berbasis tim di layanan primer DTPK," ujarnya.
Disebutkan, peserta Nusantara Sehat terdiri dari tenaga dokter, perawat, bidan, apoteker/ahli farmasi, tenaga sanitasi lingkungan, ahli gizi, tehnisi laboratorium medis dan tenaga kesehatan masyarakat.
"Melalui program Nusantara sehat 2015, ditargetkan penempatan bagi 960 tenaga kesehatan ke 120 puskesmas di DTPK secara bertahap," katanya.
Menkes berpesan agar para tenaga kesehatan teladan mendukung dengan sungguh-sunggguh suksesnya pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Yakni dengan memberi pelayanan kesehatan terbaik di Puskesmas kepada seluruh masyarakat.
"Upaya promotif preventif hendaknya benar-benar mendapat perhatian khusus, termasuk langkah memperluas cakupan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat dengan pendekatan berbasis keluarga," ucap Prof Nila Moeloek.
Menkes mengemukakan, sejak diberlakukannya program JKN pada 1 Januari 2014 hingga saat ini peserta JKN telah mencapai 148 juta jiwa. Jumlah tersebut telah melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 125 juta jiwa.
"Untuk itu kami berharap para nakes bekerja lebih keras lagi, karena makin banyak penduduk indonesia yang sakit berobat ke layanan kesehatan, berkat adanya kartu JKN," tuturnya.
Ditambahkan, hasil evaluasi selama 1 tahun pelaksanaan JKN menunjukkan dana JKN sebagian besar terserap untuk pengobatan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes melitus, dan penyakit katastropik lainnya menyedot biaya yang sangat besar.
"Ini menjadi keprihatinan kita semua. Penyakit yang seharusnya bisa dicegah lewat berbagai program promotif dan preventif di Puskesmas ini, belum berjalan optimal," kata Menkes menegaskan. (TW)
{jcomments on}