Kabut Asap "Racuni" Lebih dari 31 Ribu Orang
Bncana kabut asap yang terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan sejak 1 Maret 2015 hingga saat ini telah membuat 6,3 juta penduduk di 12 kabupaten/kota terpapar asap. Dari jumlah itu, sebanyak 31.518 jiwa mengalami dampak penurunan kesehatan.
Disebutkan, dari 31.518 jiwa yang mengalami penurunan kesehatan ada sebanyak 25.834 orang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), 2.246 orang terkena iritasi kulit, 1.656 mengalami iritasi mata dan 538 orang menderita pneumonia.
"Sejak 14 September, status Siaga Darurat untuk bencana asap sudah meningkat menjadi tanggap darurat," kata Menkes Nila FA Moeloek, di Jakarta, Jumat (18/9), usai melepas tim kesehatan yang akan diberangkatkan ke provinsi Riau.
Kemkes, lanjut Nila, sudah memberikan 260 ribu lembar masker secara gratis ke seluruh wilayah bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Obat-obatan juga sudah dikirim sesuai permintaan dinas kesehatan provinsi masing-masing.
"Mereka yang dikirim adalah tim dokter spesialis penyakit paru, penyakit anak, penyakit dalam, tim penyehatan lingkungan, tim promosi kesehatan, tim ppkk dan logistik kesehatan berupa paket gizi, makanan tambahan ASI sebanyak 3 ton, paket obat dasar 0,5 ton serta tenda pos kesehatan," ujar Nila.
Menkes berharap masyarakat bersedia dengan segera memeriksakan diri ke dokter, bila merasakan kabut asap yang dihirup sudah terlalu banyak.
Ditanya soal rencana evakuasi bagi ibu hamil, Nila Moeloek mengemukakan, pemerintah belum memiliki rencana untuk mengevakuasi ibu hamil di Sumatera dan Kalimantan, sebagai dampak atas kebakaran hutan yang terjadi di wilayah tersebut.
Kalaupun ada ibu hamil yang akan dievakuasi, lanjut Menkes, hal itu hanya bersifat kasuistik. "Dinas kesehatan nanti yang melakukan evakuasi terhadap ibu hamil, jika diperlukan," ucap Menkes menandaskan. (TW)
{jcomments on}