KABUT ASAP: Menkes Tetapkan Kondisi Darurat Kesehatan
Menteri Kesehatan (Menkes), Nila FA Moeloek menetapkan kondisi darurat kesehatan pada 79 kabupaten/kota di Sumatera dan Kalimantan yang terkena dampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami sudah membuat surat edaran kepada kabupaten/kota yang terkena dampak asap kebakaran hutan dan lahan untuk segera ambil tindakan pada masyarakat jika melihat indeks standar pencemar udara (ISPU) sudah diatas 400," kata Nila kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (22/10).
Nila mengatakan status darurat kesehatan ditetapkan ketika pemerintah daerah menyatakan sudah tidak sanggup mengatasi masalah sendiri.
"Saat itulah, pemerintah pusat wajib mengulurkan bantuan," ujarnya.
Isi edaran itu, lanjut Nila, antara lain melakukan langkah pencegahan dengan mendirikan rumah singgah dan tenda isolasi. Dinas Kesehatan juga diminta ikut memantau perubahan indeks standar pencemaran udara (ISPU) setiap 24 jam.
Tindakan lain yang harus diambil, Nila menyebutkan, antara lain, meliburkan sekolah agar anak-anak tidak beraktivitas di luar rumah.
"Dalam rumah pun perhatikan apakah ventilasinya tertutup dengan baik. Tutup ventilasi dengan kain basah agar partikel beracunnya tidak masuk rumah," ujarnya.
Jika kondisi rumah tidak memiliki ventilasi yang baik, Nila mengusulkan agar pemerintah daerah melakukan tindakan evakuasi ke fasilitas umum yang diubah menjadi rumah penampungan.
"Gedung olahraga atau gedung pertemuan bisa dipergunakan untuk evakuasi masyarakat. Perhatikan ventilasinya apakah terjadi. Begitupun sanitasinya. Evakuasi dilakukan terutama pada anak-anak dan orangtua yang memiliki gangguan pernafasan," katanya.
Untuk mengatasi kondisi darurat kesehatan ini, Nila mengatakan, pemerintah pusat telah membagikan 33,8 ton alat medis, seperti obat, masker, oksigen, dan sumber daya kesehatan lainnya. Semua itu, menggunakan dana operasional Kemenkes.
Selain itu, Nila mengatakan, pihaknya juga telah membagikan penjernih air dan penjernih udara ke shelter atau rumah singgah."Di Palangkaraya sudah ada tiga shelter. Kita butuh lagi lima dan malam ini akan didirikan," ujarnya.
Tak cukup rumah singgah, Kemenkes dan lintas sektor juga mengutus Pemda setempat untuk mendirikan tenda isolasi untuk bantuan evakuasi korban kabut asap.
"Tenda isolasi yang sudah didistribusikan ada 15 unit. Karena tenda ini tidak mudah dan murah, kami minta kepada lintas sektor, LSM dan NGO untuk membantu mendistribusikan tenda isolasi secepatnya," ucap Nila. (TW)
{jcomments on}