BPJS KESEHATAN: Canangkan Revolusi Mental Demi Layanan Optimal
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani meminta jajaran BPJS Kesehatan agar mengedepankan integritas, kerja keras dan gotong royong sebagai implementasi dari gerakan revolusi mental.
"Ini adalah gerakan hidup baru untuk mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku manusia, terutama jajaran BPJS Kesehatan," kata Puan dalam pencanangan Gerakan Revolusi Mental di kantor BPJS Kesehatan, Jumat (23/10).
Puan menjelaskan, orientasi dari gerakan revolusi mental adalah kemajuan yang bisa membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain. Hal itu berlaku selama Republik Indonesia masih ada.
Puan mengingatkan, tujuan dari gerakan revolusi mental bagi jajaran BPJS Kesehatan adalah bagaimana mengubah mindset dalam pelayanan publik. Seluruh Duta BPJS Kesehatan diharapkan bisa merepresentasi pemerintah dalam layanan publik yang lebih efisien, disiplin, bertanggungjawab dan berjiwa gotong-royong.
Karena itu, Puan menilai, Revolusi Mental bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam satu-dua hari. Melainkan sebuah gerakan nasional yang dilakukan terus menerus.
"Kerja yang kita lakukan hari ini menentukan nasib anak cucu kita di masa depan," ucap Puan menegaskan.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, Gerakan Revolusi Mental selaras dengan tata nilai organisasi yang saat ini diterapkan BPJS Kesehatan yaitu Integritas, Profesional, Pelayanan Prima dan Efisiensi Operasional.
"Pencanangan Gerakan Revolusi Mental merupakan momentum baru yang sangat positif untuk mendukung perubahan yang adaq," ujar Fachmi.
Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental BPJS Kesehatan ditandai dengan pemasangan Giant Pin di kantor pusat BPJS Kesehatan yang dicatat dalam rekor MURI sebagai simbol dari komitmen BPJS Kesehatan terhadap Gerakan Revolusi Mental.
BPJS Kesehatan juga menorehkan rekor pencanangan Gerakan Revolusi Mental dengan lokasi terbanyak yaitu 34 propinsi di Indonesia.
"BPJS Kesehatan siap menjadi laboratorium implementasi Gerakan Revolusi Mental. Apa yang kami tanamkan diharapkan dapat menular ke stakeholder lainnya di bidang Kesehatan," pungkas Fachmi menandaskan. (TW)
{jcomments on}