Wapres Minta Imej Soal Kesehatan Segera Diperbaiki
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri rapat kerja yang diadakan di Kementerian Kesehatan, bersama dengan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Dalam rapat itu, JK menekankan pentingnya kegiatan promotif dan preventif dalam dunia kesehatan di tanah air.
Pasalnya, program BPJS yang berbasiskan JKN dinilai JK tak mendidik masyarakat hidup sehat. Padahal, yang menjadi capaian pemerintah Indonesia yakni bagaimana menciptakan masyarakat sehat. Bukan dengan menjamin semua orang sakit dapat pelayanan kesehatan.
Ujungnya, masyarakat menjadi abai akan kesehatan diri dan merasa aman, karena jika sakit ada BPJS yang melayani mereka. "Jangan begitu, orang akan menghamburkan hidupnya, dia tidak khawatir, kalau sakit tinggal daftar. Imej ini harus segera diperbaiki," ujar Wapres JK di kantor Kementerian Kesehatan, kemarin.
Seharusnya, program kesehatan bisa kembali bersifat ajakan pada masyarakat. Dijelaskan JK soal 4 sehat 5 sempurna yang menjadi slogan kesehatan pemerintah Indonesia tahun 70-an.
Meski masyarakat dekade selanjutnya tak melihat langsung sosialisasi pemerintah mengenai hal itu, namun mereka memahami program tersebut. Hal sederhana seperti itulah yang ingin mulai diperbaharui oleh pemerintahan sekarang.
Contoh lain, yakni pemberian kelambu pada daerah-daerah yang sering terjangkit malaria. Intinya, program tak perlu berat dan membingungkan namun langsung terasa manfaatnya oleh masyarakat.
BPJS juga bisa mensponsori kegiatan-kegiatan olahraga, Wapres melihat dengan dilakukannya hal itu, arahan pemerintah menjadi jelas. Dukungan bagi kegiatan-kegiatan olahraga menurut JK menjadi penyemangat baru untuk masyarakat.
Khususnya dalam mengamalkan pola hidup sehat, supaya tak banyak yang menghabiskan waktunya di rumah sakit. Intinya, JK melihat saat ini Indonesia mengelola pembiayaan kesehatan seperti penjual obat, dimana mengambil untung dari orang sakit.
Sementara itu, Menkes Nila akan menjalankan arahan Wapres. Pihaknya akan secara serius mengevaluasi jalankan JKN. "Betul apa yang dikatakan wapres, JKN ini terbukti bahwa kita terlalu banyak yang sakit. Pergeseran ke arah promotif prefentif itu akan dilakukan," singkatnya. (adn)
sumber: http://www.jpnn.com/