Hari Diabetes Dunia: Kemkes Gelar Jalan Sehat dan Jambore Nasional
Kementerian Kesehatan (Kemkes) bekerja sama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) dan Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menggelar acara jalan sehat bertajuk "Diabetes Fun Walk" pada 15 November mulai dari lapangan Monas hingga Parkir Timur Senayan.
"Acara jalan sehat ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November," kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemkes, Lily S Sulistyowati, di Jakarta, Kamis ( 5/11).
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum Persadia, Agung Pranoto.
Lily menjelaskan, Indonesia ikut aktif dalam kegiatan HDS karena fakta menunjukkan jumlah pengidap diabetes atau kencing manis ini di Tanah Air terus bertambah setiap tahunnya. Untuk itu, perlu dilakukan kampanye gaya hidup sehat secara kontinue, agar kasusnya tak bertambah.
"Didukung organisasi profesi dan swasta, pada HDS kami ingin mengingatkan kembali pada masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat untuk pengendalian diabetes," ujar Lily seraya menyebutkan ada sekitar 5000 orang yang akan memeriahkan HDS tersebut.
Kegiatan semacam itu, menurut Lily, sangat penting. Karena diabetes meski masuk dalam salah satu penyakit kronis, namun belum menempati skala prioritas dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Sehingga penderita diabetes saat ini masih menghadapi beragam kendala. Terjadinya pertambahan jumlah penderita diabetes beserta komplikasinya, akan memberi beban terhadap peningkatan disabilitas dan kualitas sumber daya manusia, serta tantangan pengelolaan diabetes.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum Persadia, Agung pranoto. Selain kegiatan seminar dan jalan sehat, HDS juga akan menggelar kegiatan jambore nasional diabetes di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Balikpapan, Makassar dan Medan.
"Jadi kegiatan HDS tak hanya di Jakarta. Setiap kota yang ada pengurus Persadia-nya akan ikut berpartisipasi dalam Jambore Nasional diabetes ini," tutur Agung.
Ditambahkan, banyak acara yang bisa diikuti masyarakat mulai dari pemeriksaan darah, diskusi sehat sampai senam yang tepat untuk penderita diabetes.
Sedangkan bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya akan ada kelas-kelas khusus untuk meningkan pengetahuan dan wawasan seputar diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
"Para calon dokter dan dokter muda juga tak mau kalah, mereka akan menggelar kegiatan pameran di kampusnya guna membangun kesadaran baru tentang bahaya diabetes dan masalah kesehatan lainnya di kalangan mahasiswa," kata Agung menandaskan. (TW)
{jcomments on}