Menkes Ungkap Alasan Indonesia jadi Ketua Pengarah GHSA
Indonesia akan menjadi pemimpin kelompok pengarah (steering group) program keamanan kesehatan global atawa Global Healty Security Agenda (GHSA) 2016. Keputusan ini diambil sebagai langkah nyata Indonesia untuk memberantas dan mencegah virus mematikan di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan Nina F Moelek menjelaskan alasan Indonesia bersedia menjadi pemimpin GHSA 2016. Menurutnya, Indonesia ingin berperan lebih aktif dalam usaha pencegahan dan penanggulangan virus penyakit di dunia.
"Tahun lalu Indonesia mengajukan diri menjadi ketua steering comitee. Agar kita bisa ikut mengatur (agenda dan kebijakan) di dalamnya. Kalau jadi anggota saja, kita hanya terima saja (keputusan)," ujar Nina di pembukaan rapat Steering Comitee di Grand Hyatt Yogyakarta, Kamis (3/12/2015).
Setelah menjabat sebagai ketua steering comitee, lanjut Nila, Indonesia akan memperluas sosialisasi GHSA ke negara-negara tetangga di ASEAN. "Jika semua negara di ASEAN bisa bekerja sama, maka pencegahan penyakit dan virus yang ada di suatu negara bisa ditekan dengan cepat. Misalnya dulu virus flu burung, dan SARS," tuturnya.
GHSA pertama kali ada tahun 2014. Gerakan ini merupakan inisiatif dari Amerika Serikat yang ingin menekan penyebaran virus berbahaya seperti Ebola. Kini GHSA telah memiliki anggota sekitar 40 negara dan bekerja sama dengan berbagai organisasi dunia sepeti WHO, FAO dan Worlds Bank. Amerika serikat menjadi ketua Steering Comitee pertama di tahun 2014. Disusul Finlandia ditahun 2015.
Kali ini, Indonesia berkesempatan jadi pemimpin kelompok. Sebab, saat ini seluruh steering group GHSA yang berasal dari 10 negara berkumpul di Yogyakarta pada 3-4 Desember. Mereka akan membahas kegiatan yang sudah dan akan dilakukan di tahun depan.
sumber: http://jateng.metrotvnews.com/