Soal Pengembangan Inovasi Kesehatan, Menkes Ingatkan Pentingnya Koordinasi
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit. Ketika menemukan sebuah inovasi, bahkan yang sederhana sekalipun, Menteri Kesehatan Nila Moeoloek menekankan pentingnya koordinasi.
"Selama ini banyak inovasi-inovasi yang koordinasinya kurang. Maka itu, saya harap BTKL-PP bisa berkoordinasi dan berintegrasi dengan unit lain. Kalau dikembangkan dari mereka saja, nanti outputnya bisa saja tidak sebesar jika tidak dikoordinasikan misalnya dengan Kemenkes," tutur Menkes Nila di sela-sela gelar karya BTKL-PP di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Setelah ada koordinasi, Menkes Nila mengatakan pasti ada upaya untuk mengimplementasikan, salah satunya melalui uji coba yang dilakukan lewat perantara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Setelah teruji, inovasi tersebut akan dimasukkan ke industri seperti usaha menengah ke bawah. Jika hal ini bisa dilakukan, menurut Menkes Nila pastinya amat membantu masyarakat. Misalnya ketika menggunakan minyak sereh sebagai obat oles nyamuk, nantinya bisa melibatkan para petani sereh dan juga masyarakat lokal.
Menkes Nila juga mengapresiasi inovasi berupa aromaterapi dari bunga Citronella sebagai pengusir nyamuk. Kemudian, ada pula hand sanitizer K'sih buatan BTKL-PP Surabaya dan perangkap tikus yang menggunakan semacam pipa kemudian menyasar si tikus agar memakan daslon yang kemudian akan diibawa tikus tersebut ke familinya agar tikus-tikus tersebut mati.
"Banyak hasil dari BTKL-PP yang penting untuk dikoordinasikan, bukan dikerjakan sendiri. Sebab, kalau seperti itu akan sulit disosialisasikan dengan baik ke seluruh Indonesia," kata Menkes Nila.(rdn/vit)
sumber: http://health.detik.com/