Vaksin Polio Oral akan dialihkan ke Injeksi
Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyatakan vaksin polio injeksi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional pada 8-15 Maret 2016, tidak memiliki efek samping dibanding vaksin oral yang masih meninggalkan efek imunitas pada feses (kotoran) bayi.
"Pada vaksin oral, zat imunnya masih terbawa pada feses bayi kemudian menyebar lewat air dan tertimbun di tanah," kata Direktur Gizi Masyarakat, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemkes Doddy Izwardy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (3/3).
Yang ditakutkan, lanjut Doddy, jika zat tersebut masuk rantai makanan sehingga memberi imun pada seseorang. Sedangkan vaksin injeksi akan mati, dan tidak akan keluar melalui feses," kata Doddy seraya menyebutkan provinsi Yogyakarta sejak 2007 lalu sudah tak pakai lagi vaksin polio tetes.
Menurutnya, sudah waktunya Indonesia yang dinyatakan bebas polio sejak 2014 beralih dari vaksin oral (tOPV) ke vaksin injeksi (bOPV). Sehingga capaian bebas polio berlanjut dari tahun ke tahun.
Doddy menjelaskan, distribusi vaksin injeksi perlahan akan dilakukan ke seluruh Indonesia. Diharapkan pelaksanaan PIN serentak pada Juli 2016 sudah tidak ada penggunaan vaksin tetes.
"Vaksin tetes yang di Indonesia saat ini tidak akan dimusnahkan, tetapi distribusi vaksin polio tetap jalan. Sehingga nanti kalau sudah habis vaksin polio tetesnya, baru diberikan vaksin polio injeksi," ujarnya.
Pelaksanaan PIN serentak diitargetkan untuk bayi usia 0 - 59 bulan dengan tujuan memastikan bahwa seluruh anak Indonesia telah memiliki tingkat kekebalan tinggi terhadap penyakit polio. Selain mengurangi risiko penyebaran virus polio dari negara lain.
PIN Polio merupakan bagian dari rencana aksi vaksin global tahun 2020 dengan tujuan mencapai dunia bebas polio, mencapai target eliminasi regional dan global serta mencapai target cakupan imunisasi regional, nasional, dan individu.
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah menerbitkan fatwa halal terhadap proses dan kegiatan imunisasi untuk balita atau anak-anak. (TW)