Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Diminta Berstandar Internasional
Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah bersungguh-sungguh meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan pemberangkatan jamaah lansia. Jamaah lansia tentu lebih beresiko terhadap berbagai penyakit.
"Dalam kunjungan kerja (Kunker) Komisi VIII DPR pekan lalu ke Arab Saudi, kami meninjau BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia). Terua terang tidak ada yang baru. Fasilitasnya tidak jauh beda dari tahun lalu. Sementara, fasilitas tahun lalu itu saja masih jauh dari memuaskan". katanya kepada Republika.co.id, Selasa (12/4).
Saleh menegaskan semestinya Balai Pengobatan Haji Indonesia pelayannya sudah mengarah kepada standar internasional. Apalag ini yang sebenarnya merupakan salah satu aspek yang dituntut dan dipersyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi. Sayangnya, BPHI kita di Saudi masih jauh dari standar itu.
"Balai pengobatan dan kesehatan mestinya mengikuti standar Joint Commission Internasional (JCI). Itu menyangkut fasilitas, tenaga medis, kebersihan, dan termasuk desain ruangan perawatan. Jujur saja, BPHI kita di Saudi masih jauh dari standar itu," ungkapnya.
Dalam konteks itu, maka Komisi VIII DPR meminta pihak kementerian kesehatan segera melengkapi sarana prasarana BPHI di tanah suci. Termasuk penyediaan mobil-mobil ambulans yang siaga 24 jam pada musim haji. Ini penting terutama menghadapi musim haji yang diperkirakan jauh lebih panas dari tahun lalu.
"Tahun lalu, ada beberapa mobil ambulans yang tidak bisa beroperasi. Tahun ini, semua mobil itu mestinya sudah diperbaiki. Bahkan kalau perlu harus ditambah sesuai dengan rasio jumlah jamaah haji Indonesia yang lansia dan risti.'' tegas Saleh.