Pakar kesehatan AS benarkan keterkaitan Zika dan kelainan bayi saat lahir
Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit AS, CDC, sudah membenarkan bahwa virus Zika menyebabkan beberapa kelainan pada bayi yang baru lahir, termasuk microcephaly.
Tahun lalu, ratusan bayi di Brasil lahir dengan microcephaly, sindrom yang menyebabkan anak-anak terlahir dengan kepala yang sangat kecil.
Kelainan tersebut bertepatan dengan kenaikan jumlah infeksi Zika, sehingga pakar mencurigai keterkaitannya dengan virus yang disebarkan oleh nyamuk tersebut.
Penelitian kini sudah membenarkan kekhawatiran para pakar tersebut, kata CDC.
"Penelitian ini menandai titik balik dalam penyebaran Zika. Kini jelas bahwa virus tersebut menyebabkan microcephaly," kata Dr Tom Frieden, kepala CDC.
Pada Senin, pejabat kesehatan AS mengingatkan bahwa dampak penyebaran Zika bisa lebih parah dan mereka meminta dana tambahan untuk melawan virus tersebut.
"Semua yang kita ketahui tentang virus ini tampaknya lebih menakutkan dari yang kita pikirkan sebelumnya," kata Dr Anne Schuchat dari CDC.
Virus Zika pertama didiagnosis pada 1947 di Uganda, tapi gejalanya cenderung tidak berbahaya, seperti gatal-gatal, sakit pada persendian dan demam.
Penyebaran Zika terbaru pada 2015 di Brasil dan gejalanya kini semakin parah. Hampir 200 bayi meninggal karena virus ini.
Peneliti kini mempelajari kenapa dalam beberapa kasus virus tersebut menyebabkan kelainan pada beberapa kelahiran tapi tidak berdampak pada kelahiran lainnya.
Beberapa perempuan yang terinfeksi Zika saat hamil melahirkan bayi-bayi yang sehat.
Kini ada 346 kasus Zika yang terkonfirmasi di AS, menurut CDC, dan semuanya terkait dengan perjalanan.