Pengendalian Malaria: Seluruh Warga di Daerah Endemis Dapat Kelambu Anti Nyamuk
Guna mengendalikan penyebaran malaria di daerah endemis, setiap warga diupayakan akan mendapat kelambu anti nyamuk. Lima daerah endemis yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku dan Maluku Utara.
"Hingga akhir 2015 masih ada sekitar 209.413 kasus positif malaria di Indonesia. Jumlah itu turun dibanding tahun 2010 yang mencapai angka 465.764 kasus," kata Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes, R Vensya Sitohang dalam seminar bertajuk "Tatalaksana Kasus Malaria Terkini" di Jakarta, Sabtu pagi (30/4).
Disebutkan, sampai akhir 2015 cakupan penduduk berisiko tinggi Malaria yang mendapat kelambu anti nyamuk di daerah endemis tinggi telah mencapai 87 persen. "Diharapkan pada tahun ini cakupannya sudah mencapai 100 persen," ujarnya.
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di tingkat global, kendati dalam 5 tahun terakhir terjadi penurunan kasus. Menurut badan kesehatan dunia WHO, masih ada sekitar 3,2 milyar jiwa atau hampir separuh penduduk dunia yang berisiko tertular Malaria.
"Pada 2015, WHO memperkirakan ada sekitar 214 juta kasus baru malaria dengan kematian sekitar 438 ribu orang di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sepertiga atau 306 ribu terjadi pada balita," kata Vensya.
Sementara itu, di Indonesia tercatat masih ada 212 dari 514 kabupaten/kota rawan terhadap malaria. Untuk itu, Vensya menambahkan, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah guna meraih pencapaian eliminasi malaria.
"Tanpa dukungan daerah, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah pusat guna mencapai daerah bebas malaria akan sulit tercapai," ujarnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dr Andreas Ciokan. Kabupaten Teluk Bintuni mencatat prestasi dalam pengendalian malaria, dari 112 kasus per 1000 penduduk pada 2009 turun menjadi 2,4 kasus per 1000 penduduk pada akhir 2015.
Ditambahkan, meski jumlah daerah endemis malaria terbilang masih tinggi, namun jika dilihat dari kasus penderita malaria dalam 5 tahun terakhir terjadi penurunan yang signifikan. Yaitu, dari 422.447 kasus pada 2011 menjadi berjumlah 217.025 pada 2015.
"Penurunan kasus malaria bisa terjadi, salah satunya karena upaya pengendalian yang pemerintah lakukan lewat program bernama Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria)," ucapnya. (TW)