Vaksin DBD Telah Disetujui BPOM
Vaksin dengue tetravalen milik Sanofi Pasteur telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Vaksin tersebut untuk melindungi individu yang tinggal di daerah endemik terhadap keempat serotipe dengue.
Persetujuan vaksin dengue di Indonesia merupakan pendaftaran kedua di Asia, dan ketujuh di dunia. Vaksin dengue milik Sanofi Pasteur telah disetujui di beberapa negara seperti Meksiko, Brazil, El Salvador, Costa Rica, Filipina, dan Paraguay.
"Kami menyambut baik persetujuan vaksin dengue di Indonesia yang tepat waktu," kata Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro, Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), dalam keterangan pers diterima Selasa (13/9).
Prof Sri menambahkan dengue merupakan penyakit hiperendemik di Indonesia. Sampai April 2016, terdapat lebih dari 80.000 kasus dengue yang tercatat, ini berarti terjadi 39% lonjakan pada periode yang sama pada 2015. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban dengue tertinggi di dunia, dimana beban yang ditimbulkan mencapai lebih dari US$ 323 juta per tahun.
"Persetujuan atas vaksin dengue memberikan kita akses terhadap cara pencegahan yang inovatif untuk mengendalikan penyebaran lebih jauh dari penyakit yang berbahaya ini dan memperkuat strategi pengendalian dengue Indonesia di masa yang akan datang," ujar dia.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) menerbitkan position paper atas vaksin dengue pada 29 Juli 2016 yang isinya merekomendasikan negara-negara endemik untuk mempertimbangkan pengenalan vaksin dengue milik Sanofi Pasteur. Ini sebagai bagian dari pencegahan penyakit yang terintegrasi, termasuk di dalamnya pengendalian vektor dan mobilisasi masyarakat. WHO telah menetapkan tujuan untuk mengurangi angka kematian akibat DBD pada negara-negara endemik sebesar 50% dan morbiditas sebesar 25% pada tahun 2020.
Dr Anh Wartel, Medical Affairs, Sanofi Pasteur Asia & Japan Pacific mengatakan dengue menjadi gambaran masalah kesehatan masyarakat yang serius dan terus berkembang di banyak negara di Asia dengan hubungan yang signifikan antara manusia dengan beban ekonomi.
Persetujuan di Indonesia baru-baru ini, negara kedua di Asia, merupakan bukti bahwa pihaknya bergerak cepat untuk membuat dengue sebagai penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi pada negara-negara dengan beban penyakit yang tinggi.
"Hal ini penting karena 70% dari populasi dunia yang berisiko terkena dengue berada di wilayah Asia, dan penyedia pelayanan kesehatan di Indonesia sekarang memiliki akses terhadap alat pencegahan klinis pertama yang dapat melindungi manusia lebih baik melawan ancaman kesehatan masyarakat ini," tegas dia.