Indonesia Peringkat kelima di Dunia sebagai Konsumen Rokok Terbesar
Indonesia menempati peringkat kelima di dunia sebagai konsumen rokok terbesar. Hal ini disebabkan harga rokok yang murah dan umumnya orang Indonesia tidak percaya kalau rokok berbahaya.
Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan prevelansi merokok penduduk usia 10 tahun ke atas di Indonesia ditemukan hampir 35 persen.
Bahkan menurut data Sensus Nasional, selama 10 tahun terakhir, pengeluaran anggaran keluarga untuk membeli rokok adalah yang kedua terbesar setelah padi-padian.
"Harga rokok yang murah memberi efek kepada jumlah perokok Indonesia tinggi, sedangkan di Inggris dan Amerika jumlah perokoknya telah turun, hal ini juga disebabkan karena orang Indonesia tidak percaya kalau rokok berbahaya,", ujar Dosen FKM UI Prof Hasbullah Thabrany, dalam diskusi di Universitas Indonesia, Sabtu (15/10/2016).
Konsumsi rokok ini juga telah ditengarai menjadi faktor risiko menurunnya status kesehatan manusia. Satu hal yang patut dicatat juga adalah semakin mudanya penduduk yang mulai mengkonsumsi rokok dan ini berarti semakin besarnya peluang individu dan kelompok masyarakat itu untuk terkena dampak negatif pada kesehatannya.
Untuk diketahui, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menggelar Roundtable Discussion bertajuk "Rokok:Perspektif Kesehatan masyarakat versus Perspektif Ekonomi" yang akan membahas rokok sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat.
Wakil Dekan FKM UI Sabarina mengatakan, diskusi ini dilakukan bertujuan untuk memahami dan mengetahui kendali rokok dan ekonomi yang masih memerlukan perhatian.