Kini Vaksin Dengue Tersedia di Indonesia
Untuk pertama kalinya, vaksin dengue telah tersedia di klinik dan rumah sakit swasta di Indonesia. Vaksin ini telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak 2016.
Vaksin milik Sanofi Pasteur tersebut telah melalui lebih dari dua dekade inovasi dan kolaborasi ilmiah, serta studi klinis di 15 negara di seluruh dunia dengan melibatkan 40 ribu relawan.
Vaksin ini mampu mencegah empat serotipe virus dengue melalui rekayasa genetik atau DNA, dan mampu mencegah terjadinya infeksi Dengue," ujar Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dalam konfrensi pers Vaksin Dengue Pertama di Indonesia, di Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Penelitian terhadap vaksin ini dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu dua kali di daerah Asia-Pasifik, dan satu kali di Amerika Latin. Hasilnya, ada konsistensi efikasi (kemampuan mencapai hasil yang diinginkan) pada usia 9-16 tahun. Usia ini juga yang kemudian disetujui untuk mendapatkan vaksin.
Vaksin tersebut akan diberikan sebanyak 3 dosis, dengan masing-masing 0,5 mililiter dalam interval masing-masing 6 bulan.
"Suntikan pertama adalah yang paling penting untuk sel memori, memberi kesan bahwa badan pernah dimasukkan vaksin, jadi bisa mencegah datangnya virus. Jadi, target dan tempat penyimpanan harus benar. Namun, nanti akan terjadi penurunan, jadi diperlukan antibodi dalam bentuk suntikan kedua untuk menggenjot. Lalu, suntikan selanjutnya untuk memastikan ada di ambang pencegahan," papar staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tersebut.
Sementara itu, konsistensi efikasi yang ditunjukkan oleh pemberian vaksin pada usia 9-16 tahun tersebut juga terbilang tinggi.
"Vaksin ini mampu mengurangi infeksi dengue simtomatik (gejala penyakit) sebesar 65,6 persen, mengurangi perawatan kasus dengue hingga 80,8 persen, serta mengurangi dengue berat sebesar 92,9 persen," jelas Joko Murdianto, Kepala Divisi Vaksin Sanofi Indonesia, pada kesempatan yang sama.
Kini, vaksin tersebut telah mendapat persetujuan pemasaran di 12 negara yaitu Meksiko, Filipina, Brasil, El Salvador, Kosta Rika, Paraguay, Guatemala, Peru, Thailand, Singapura, Bolivia, dan Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa terdapat lebih dari 129 ribu kasus dengue dengan 1.071 kasus berakhir kematian pada 2015, dan telah terjadi peningkatan sebesar 17 persen hingga September 2016.