Dana Kesehatan Naik Signifikan, Sri Mulyani: Alokasinya Perlu Teknologi Digital
JAKARTA - Alokasi anggaran pemerintah untuk sektor kesehatan masyarakat hingga saat ini terus meningkat. Dalam lima tahun terakhir alokasi budget untuk sektor ini naik secara signifikan.
Melansir laman Facebook resmi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (9/9/2019), pada tahun 2014 alokasi budget untuk kesehatan tercatat hanya sebesar Rp59,7 triliun. Sementara itu, peningkatan yang tajam lebih dari 100% terjadi pada tahun 2019 menjadi Rp123,1 triliun.
Jumlah ini direncakan akan naik lebih tinggi lagi pada tahun 2020 sebesar Rp132 triliun. Mayoritas anggaran ini akan dialokasikan untuk kelompok masyarakat miskin dan masyarakat hampir miskin.
"Jika dibandingkan dengan kenaikan rata-rata sektor lain, kenaikan alokasi dana kesehatan termasuk yang tertinggi," ujarnya.
Menteri Sri menambahkan bahwa diperlukan teknologi digital dalam membantu Pemerintah untuk mendesain sistem kesehatan nasional yang menyeluruh dan berkelanjutan agar alokasi anggaran dapat lebih tepat sasaran. Seluruh data berupa antara lain identifikasi para peserta (masyarakat), tidak hanya identifikasi nama, tanggal lahir, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, alamat tiap individu, tetapi seharusnya teknologi dapat digunakan untuk mengumpulkan data individu yang menyeluruh termasuk rekam medisnya.
Jika Indonesia mampu mengidentifikasi sekitar 267 juta kondisi rekam medis masyarakat, maka Indonesia juga akan mampu mengidentifikasi kebutuhan, alokasi dana dan kebutuhan premi yang tepat dari tiap individu sesuai risiko dan kebutuhannya.
"Sehingga tujuan utama alokasi anggaran kesehatan agar semua masyarakat Indonesia memperoleh manfaat sistem kesehatan nasional sebagai peserta dapat tercapai," tulis Menteri Sri dalam laman Facebook-nya.