8 Juta Penduduk Indonesia Konsumsi Air Tak Layak
Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengenai air minum masih jauh dari sasaran. Delapan juta penduduk dicatat Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) mendapatkan air minum dari sumber tak layak.
"Delapan juta penduduk mendapatkan air dari sumber tidak layak," kata Asisten Deputi urusan Sumber Daya Kesehatan dari Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Hanibal Hamidi dalam diskusi bertajuk "Daerah Tertinggal dalam Perspektif Negara Kesejahteraan" di Newseum Cafe, Jakarta, Selasa (30/7).
Pencapaian air minum layak secara nasional pada tahun 2010 masih 42,19% sementara target RPJMN seharusnya 68%. Sementara untuk air bersih tak hanya untuk minum, terdapat 13,08 rumah tangga (RT) belum menikmatinya. Hal ini khususnya terjadi di daerah-daerah tertinggal.
"Secara nasional target 2014 adalah 68%. Masih terdapat kesenjangan yang tinggi," lagi kata dia.
Dia menambahkan, Kementerian PDT sendiri sedang mencoba menggiatkan perdesaan sehat dengan lima pilar di dalamnya. Capaian air minum layak dan air bersih menjadi salah satu pilar perdesaan sehat yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2014. Meski demikian kemajuan program RPJMN khusus untuk air ini tidak menunjukkan angka signifikan.
Selain air minum dan air bersih, empat pilar lainnya untuk mewujudkan perdesaan sehat di daerah tertinggal antara lain, ketersediaan dokter puskesmas, Keterseduaan bidan desa di seluruh daerah tertinggal, ketersediaan sanitasi dan kecukupan gizi khususnya untuk ibu hamil, menyusui dan anak.
"Rumah tangga yang punya sanitasi layak juga sangat rendah di desa tertinggal hanya 32,22 persen," kata dia lagi.
Poin air bersih dan sanitasi ini menurutnya menjadi salah satu poin yang menjadi tantangan bagi pemerintah untuk segera direspon. Dengan pemenuhan yang lambat maka rencana pembangunan jangka menengah berpotensi tidak tercapai dari yang seharusnya.
sumber: www.beritasatu.com