24 Juta Penduduk Indonesia Terinfeksi Hepatitis B
Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 24 juta penduduk Indonesia pernah terinfeksi penyakit hepatitis B.
"Jadi, penyakit ini jangan diabaikan karena dapat menjadi ancaman di mana hasil riset kesehatan dasar menunjukkan 9,7 persen penduduk Indonesia pernah terinfeksi," kata Sekretaris Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan M Subuh di Pontianak, Jumat (21/3).
Sementara berdasarkan data World Health Organization (WHO), dari 8 miliar lebih penduduk dunia, 2 miliar di antaraya telah terinfeksi Hepatitis B.
Sebagian di antara mereka yang terinfeksi sembuh tetapi dua juta lainnya akan menjadi pengidap kronis dan kanker hati. Sedangkan untuk Hepatitis C yang penularannya lewat darah, sekitar 170 juta jiwa yang pernah terinfeksi.
Di Indonesia, 90 persen pengidap HIV/AIDS menggunakan jarum suntik sudah bisa dipastikan terkena hepatitis C.
Subuh menambahkan, sudah sewajarnya di Indonesia mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah agar memperhatikan penyakit ini.
"Karena sulit dideteksi sehingga kewajiban kita melindungi masyarakat supaya tidak tertular," kata M Subuh yang juga mantan Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar itu.
Ia melanjutkan, ada sejumlah upaya yang sudah dilakukan pemerintah pusat untuk menangani penyakit tersebut. Tahun lalu misalnya, sudah dilakukan uji lapangan di Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak lima ribu orang telah diambil darahnya untuk diperiksa.
"Tahun ini akan lebih banyak dan melibatkan beberapa provinsi," ujar dia.
Penanganan hepatitis pembiayaan murni terbesar dari APBN. Pemerintah pusat mengapresiasi Kalbar yang mengalokasikan dana sebesar Rp400 juta untuk penanganan hepatitis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Andi Jap mengakui Kalbar termasuk provinsi yang harus waspada atas ancaman Hepatitis B. "Sekarang kita harus sama-sama punya komitmen, hepatitis harus jadi program prioritas di Kalbar," kata Andi Jap.
sumber: www.beritasatu.com