PELAJARAN DARI GEBRAKAN JOKO WIDODO DALAM MEMECAHKAN MASALAH
PELAYANAN KESEHATAN DI JAKARTA? SEBUAH CONTENT ANALYSIS
Mubasysyir Hasanbasri
Health Management and Policy Program, Gadjah Mada University
Latar Belakang
Pembuat kebijakan memegang prinsip komprehensif agar bisa memperoleh efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Meski pihak-pihak berupaya mendukung pendekatan yang komprehensif, pembuat kebijakan hanya bisa melakukan perubahan-perubahan minimalis dan berskala kecil. Haruskah kita tetap bekerja atas dasar pendekatan komprehensif atau memprioritaskan perubahan skala kecil yang paling mungkin? Joko Widodo baru menjabat sebagai gubernur kurang dari setahun. Ia menemukan banyak masalah-masalah pelayanan kesehatan dan memberikan respon yang cepat. Banyak dari responnya mendapat perhatian publik: beberapa mengkritisi dan yang lain mengiyakan dalam hal cara ia menyelesaikan masalah.
Tujuan
Paper ini mempelajari respon dari Jokowi tentang masalah kesehatan dan reaksi masyarakat terhadap mereka. Ia ingin berpendapat bahwa pada setting yang kompleks, dengan multidimensional problems, small scale strategies merupakan aksi lebih cocok.
Metode
Studi ini menggunakan content analysis dari berita online - Kompas, Tempo, VIvanews, Detik dalam kurun waktu Jokowi menjadi gubernur antara Maret-Juli 2013.
Hasil
Penelitian ini menemukan Jokowi menggunakan dua ciri dalam pemecahan masalah kesehatan. Pertama, mereka menggunakan klien yang berada dalam situasi krisis sebagai starting point. Mereka memfokuskan masalah-masalah yang mendesak dari masyarakat miskin seperti asuran untuk akses layanan kesehatan dan perumahan. Kedua, mereka merespon dengan cara mencari strategi implementasi yang lebih baik. Mereka berusaha bermain dalam peraturan yang sudah ada. Mereka mencari terobosan untuk hal-hal berskala kecil, yang tidak memerlukan perubahan di tingkat peraturan.
Paper ini lebih lanjut mendiskusikan situasi-situasi mana comprehensive atau small changes reforms lebih cocok untuk diterapkan dalam policy making process. Bagaimana pembuatan kebijakan harus dibangun di masa depan merupakan hal yang menarik didiskusikan: apakah gubernur akan terus menggunakan strategi ini? Untuk konteks perkotaan yang kompleks, kapan seorang gubernur harus membuat perencanaan komprehensif?
Kesimpulan
Jokowi-Ahok menunjukkan bahwa small scale changes adalah kunci dalam reformasi kesehatan untuk kota yang sangat kompleks seperti Jakarta.
Saran
Mahasiswa MPH Kebijakan dan Manajemen atau Administrasi Kesehtan perlu mendapat bahan yang memadai tentang non-rational policy making dan implementasinya di lapangan. Bekal itu akan membantu mereka menjadi analis dan pembuat kebijakan yang sesuai dengan konteks Indonesia yang sangat kompleks dan tidak mungkin menerapkan pendekatan rasional.
Kata Kunci : non-rational versus comprehensive policy making process, policy implementation, the arts of possible, politik kesehatan