Memperkuat Peran dan Tanggungjawab RS dalam Penanggulangan TB di DKI Jakarta
Jakarta, 7 Mei 2019
LATAR BELAKANG
Salah satu Strategi Nasional Program Penanggulangan TB tahun 2016-2020 untuk meningkatkan akses layanan TB yang bermutu dengan prinsip desentralisasi pada kabupaten/kota melalui jejaring layanan TB pemerintah dan swasta/district public private mix (DPPM). Studi inventori 2017 menyebutkan masih terdapat missing cases (underreporting dan unreached) TB di fasilitas layanan kesehatan seperti DPM/klinik, RS dan puskesmas. Oleh karena itu strategi PPM diharapkan menjadi faktor penentu untuk mengurangi angka missing cases dan meningkatkan notifikasi kasus.
Salah satu permasalahan yang ada terkait TB adalah masih banyak kasus TB yang belum terlaporkan di Rumah Sakit. Sehingga diperlukan penyisiran kasus TB di RS agar penemuan kasus dapat terlaporkan sehingga meningkatkan penemuan kasus TB.
Berbagai kegiatan diperlukan komitmen dari berbagai stakeholder untuk meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit pelayanan, mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TB (delayed-diagnosis) dan kasus TB yang tidak terlaporkan (undereporting), pembentukan Tim DOTS yang melibatkan semua unit pelayanan/instalasi yang ada di rumah sakit, serta memastikan kasus TB dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis.
Oleh karena itu, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM selaku sub award dari CTB KNCV akan melaksanakan petemuan dengan pimpinan tingkat Rumah sakit untuk bersama-sama berkomitmen untuk melakukan pelayanan TB yang lebih baik di rumah sakit.
TUJUAN
- Meningkatkan Komitmen Pimpinan Rumah Sakit untuk memastikan kasus TB terlaporkan secara berkala melalui Sistem Informasi Tuberkolusis Terpadu
- Mengidentifikasi dan memprioritaskan metode penanggulangan TB di RS terpilih di provinsi DKI Jakarta
- Melibatkan seluruh RS dalam jejaring Layanan TB dalam kerangka PPM berbasis Kab/Kota di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat
LUARAN
- Adanya Kesepakatan Perencanaan follow up aktifitas di tingkat rumah sakit
- Identifikasi jejaring layanan TB yang ideal di RS Provinsi di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur
- Model Penanggulangan TB di RS di Kota Jakarta Timur dan Jakarta Pusat
PESERTA
- Kementerian Kesehatan RI (2 orang)
- Dinas Kesehatan
- Dinkes Provinsi DKI Jakarta (5 orang)
- Sudinkes Jakarta Pusat (2 orang)
- Sudinkes Jakarta Timur (2 orang)
- Manajemen Rumah Sakit, Tim TB Rumah Sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat (28 Rumah Sakit, masing-masing 3 orang)
- CTB KNCV (7 orang)
- UGM (7 orang)
WAKTU DAN TEMPAT
Tanggal : Selasa, 7 Mei 2019
Waktu : 09.00 – 13.00 WIB
Tempat : Four Points by Sheraton Hotel Jakarta ,Jl. M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta
JADWAL KEGIATAN
Waktu |
Acara |
Pembicara |
09.00 – 09.30 |
Registrasi peserta |
|
09.30 – 09.45 |
Pembukaan dan arahan |
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta |
09.45 – 10.15 |
Konsep District-based Public Private Mix untuk TB: posisi strategis Dinkes dan jejaring RS privat dan RS public dalam meningkatkan CDR TB |
dr. Ari Probandari, MPH, PhD |
10.15 – 10.45 |
Hasil Penilaian Mandiri Rumah Sakit (PMRS) Peran KOPI TB dalam Memperkuat Kapasitas Tenaga Kesehatan Melalui Jejaring Internal RS untuk meningkatkan CDR dan Kualitas Layanan TB di FKTRL |
Hans Peter
KOPI TB |
10.45 – 11.15 |
Peran Direksi dalam keberhasilan peningkatan CDR TB dalam kerangka DPPM |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc. PhD |
11.15 – 12.15 |
Diskusi dan Tanya Jawab |
Moderator |
12.15 – 12.30 |
Pernyataan Komitmen RS Jakarta Timur dan RS Jakarta Pusat dalam partisipasi DPPM TB di DKI |
|
12.30 – 13.00 |
Penutupan |
Sudinkes Jakarta Timur |