Wamenkes: ''Tidak Semua Pemda Prioritaskan Bidang Kesehatan''
PEMERINTAH membuat kebijakan mengirimkan tenaga perawat ke Jepang dengan mekanisme G to G yang tertuang dalam Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Ironisnya, distribusi perawat di daerah masih bermasalah, karena tak terpusat di kota-kota besar.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD mengatakan bahwa jumlah perawat di Indonesia sudah cukup, tetapi masalahnya hanya kemampuan perekrutan di Puskesmas dan Rumah Sakit di daerah yang masih kurang.
"Jumlah perawat cukup. Tetapi masalahnya karena menyangkut kemampuan daerah untuk merekrutnya. Tetapi, kalau jumlah perawat apalagi bidan itu malah menurut saya berlebih," ujarnya di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).
Menurut Ali Ghufron, menyangkut soal perekrutan tenaga kesehatan, termasuk perawat di Puskemas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah (Pemda). Ali Ghufron mengatakan bila permasalahannya adalah tidak semua Pemda memiliki prioritas di bidang kesehatan, sehingga timbul masalah pada perekrutan tenaga-tenaga kesehatan, termasuk perawat.
"Tanggungjawab untuk merekrut tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah itu sebenarnya Pemerintah Daerah, tetapi disitulah mulai ada masalah. Meskipun sudah mulai banyak Pemda yang focus untuk masalah ini, tetapi masih belum semuanya menempatkan bidang kesehatan sebagai prioritas," tuturnya.
"Makanya kita lihat nanti pemerintah baru ini, karena kartu Indonesia sehat dan program kesehatan menjadi prioritas, itu kita punya harapan dan senang," tutupnya.
sumber http://health.okezone.com